Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Tobat Gegara Diva, Kumat Gegara Pelajaran Seks

Diperbarui: 11 Oktober 2021   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Foto: tribunnews.com)

Baru saja tobat, kini giliran kumat. Jamak disingkat dengan kata "Tomat." Ikon Gang Sapi di Kompasiana.

Tau kenapa bisa tobat? Itu gegara serangan diva-divi kamasut. Sudah dua hari dua malam, Acek tidak bisa tidur. Sibuk berpikir, jejangan tulisan tak senonoh Acek-lah yang mendatangkan mereka. Ada Hukum Tarik Menarik di sini.

Tau kenapa kumat? Itu gegara Widz Stoop. Kompasianer yang tinggal di Amerika ini tidak sensitif dengan keadaan Kompasiana. Serangan kamasut dianggap lelucon.

Lahirlah tokoh nyata si Opik. Dari keluarga Arrohsa (baca: Ahrasain-loe). Lembur tiga hari tiga malam, hanya untuk menjawab cara bersetubuh. Panjang pula. Dimulai dari si otong pada waktu masih sesak.

Semprulnya lagi, Acek ditanya pula pendapatnya. Jelas diriku yang baru saja sadar untuk tidak bersetubuh dengan Diva (disklaimer), menjadi kalang-kabut. Tetiba semua ilmu Kamasut yang sudah berseri, kini layu tak bisa tegak berdiri.

Jadilah Acek membaca ulang buku yang dibaca oleh keluarga Ahrasain-loe. Perlu konsentrasi tingkat tinggi, Mba Widz ini pake maksa lagi.

"Bukannya sudah dibaca udah dua kali, Acek?" tanyanya berulang kali di grup gang sapi.

Jujur ya, Acek harus mengakui tingkat kejeniusan keluarga Ahrasain-loe. Bagaimana mungkin stensilan Enny Arrow bisa digunakan sebagai pendidikan seks.

Nah, tentang pendidikan seks. Ini juga sebenarnya tidak masuk ke dalam pokok pembahasan undang-undang dasar. Si Engkong yang meretasnya. Saya kutip kata bijaknya,

"Seks dididik agar pintar, sementara orangnya tetap bego dibodohi seks."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline