Lihat ke Halaman Asli

Mahfud MD Tepat, Sinetron "Ikatan Cinta" Salah, Pengkritiknya?

Diperbarui: 16 Juli 2021   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: CNN Indoneisa.com

Seperti diungkapkan oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan yang berdalih bahwa ada musuh berbeda yang dihadapi di masa PPKM Darurat ini dibandingkan pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Musuh itu bernama varian Delta dari terus bertrasformasinya Covid-19.

Memang bagi saya, PPKM itu tidak aneh dan mungkin merupakan langkah yang benar harus dilakukan pemerintah untuk menurunkan laju angka positif covid yang terus merajalela dinegari ini.

Tetapi yang perlu digaris bawahi bahwa pemerintah seharusnya sudah tahu konsekwensi yang harus dihadapi, PPKM jelas banyak orang akan rugi secara ekonomi. Belum dengan masyarakat yang saat ini masih mempertanyakan covid-19, apakah PPKM ini tidak akan menimbulkan resisten dikalangan masyarakat itu sendiri?

Yang jelas, tentu semua kebijakan pemerintah tetap akan menuai pro dan kontra, tetapi kita sebagai warga Negara yang baik menurut anjuran pemerintah adalah hal yang melegakan disamping kita harus ngotot-ngotot menentangnya.

Untuk itu pemerintah harus sadar, bawasannya segala sesuatu yang mengundang konsekwensi harus ditanggulangi dengan baik konsekwensinya. Pembatasan social, berarti ada orang yang dirugikan dan pemerintah harus secara konsisten perhatian terhadap masyarakat yang dirugikan itu.

Contohnya adalah jika memang ada bantuan ekonomi dari Negara untuk covid-19, ya didistribusikan secara merata dan jujur. Jangan disunat bantuan itu apalagi dikorupsi secara gede-gedean yang akhirnya juga akan merugikan masyarakat kembali.

Karena praktis, ekonomi yang krisis, bantuan covid-19 terus mengalir, bila APBN Negara habis lalu hutang kembali, siapa yang menanggung beban? Negara bukan? Dan siapa dibalik Negara, bukankah tetap rakyat juga?

Kasus covid-19 saat ini tidak dipungkiri di Indoneisa selama beberapa pekan terakhir terus mencatat rekor kenaikan kasus. Positif Covid-19 harian per Kamis (15/7) bertambah 56.757 kasus.

Jadi, jumlah total warga yang terpapar Virus Corona di Indonesia sudah mencapai 2.726.803 orang. Selain itu, kasus kematian bertambah 982, sehingga secara kumulatif kasusnya menembus 70.192 orang dikutip dari CNN Indoneisa.com.

Maka dengan kasus postif Covid-19 itu sendiri yang semakin melonjak, dan juga PPKM yang terus digalakan oleh pemerintah, benarkah PPKM itu wajib kita ikuti untuk kesehatan dan keselamatan kita?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline