Lihat ke Halaman Asli

Baliho Rizieq, The Real Revolusi Akhlak?

Diperbarui: 21 November 2020   07:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: CNN Indoneisa.com

Sepertinya mungkin tidak pernah habis apa yang akan dilakukan oleh Rizieq Shihab dan pendukungnya.

Sebagai suatu ormas atau organisasi masyarakat, FPI atau Front pembela islam sejak berdirinya mamang sangat kontroversial.

Berbagai ke kontroversi itu yakni swiping tempat-tempat yang dinilai tidak islami. Disamping itu pendekatan dengan kekerasan sendiri menjadi sisi kontroversialnya FPI.

Tentu besarnya FPI dan Rizeq Shihab itu sendiri  disebabkan oleh organisasi FPI itu berbasis di Jakarta. Bagaimanapun Jakarta sendiri adalah pusatnya media  di Indonesia, Jakarta ibu kota negara.

Maka kebesaran FPI dan Rizieq Shihab tidak lepas dari peran media yang ikut membesarkannya. Mungkin jika FPI bukan berbasis di Jakarta, tidak mungkin akan sepopuler saat  ini di Indonesia, laju terkenalnya mungkin akan lambat.

Terlebih dengan gerakan 2 Desember 2016 yang dikenal 212, dimana disitulah pembuktian FPI dan Rizieq Shihab sebagai ormas besar di indonesia.

Saat itu FPI menuntut keadilan atas duagaan penistaan agama Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama. Demostrasi tersebut diklaim oleh FPI dihadiri ribuan orang. Saat itu aksi terpusat dikawasan monas Jakarta selatan.

Untuk itu dengan berbagai kontroversi dan kekuatan FPI sendiri, tentu pasca kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi, ormas FPI tersebut akan melakukan revolusi selamatkan Indonesia, dimana nama revolusi tersebut yakni dikenal dengan nama "revolusi akhlak".

Menjadi pertanyaan sendiri, apakah revolusi akhlak yang digaungkan oleh FPI dan Rizieq Shihab benar-benar akan terealisasi dibalik sentiment public kepada dirinya yang semakin meruncing?

Konflik dengan nikita mirzani disebut sangat memepengaruhi nama rizieq Shihab sebagai seorang habib. Sebab buntut dari ceramahnya tersebut dirinya mengatakan suatu kata-kata yang tidak wajar untuk dikonsumsi public yakni kata "lon*e" diarahkan pada Nikita Mirzani kepada jamaahnya saat acara maulid nabi di Petamburan, Jakarta Selatan.

Selain itu dalam acara maulid nabi tersebut juga terselip doa-doa atau pernyataan pendek umur untuk Jokowi dan Megawati, kemudian umur panjang untuk Rizieq Shihab.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline