Lihat ke Halaman Asli

KKN KOLABORATIF SUMBERWRINGIN

UNIVERSITAS JEMBER & STKIP

KKN Kolaboratif Desa Sumberwringin Universitas Jember dan STKIP PGRI Lumajang Jalankan Program SENTOSA Bersama PKK Desa

Diperbarui: 18 Agustus 2025   10:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyerahan Bibit Oleh Mahasiswa KKN Bersama Ibu PKK  Kepada Salah Satu Warga  ( Foto : Penulis )

Lumajang, 10 Agustus 2025 -- Mahasiswa KKN Kolaboratif Desa Sumberwringin dari Universitas Jember dan STKIP PGRI Lumajang melaksanakan program kerja SENTOSA -- Sehatkan Tubuh dengan Tanaman Obat Sumberwringin Asri bersama ibu-ibu PKK Desa Sumberwringin, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Minggu (10/8). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian KKN yang telah memasuki hari ke-26 dan menjadi salah satu program prioritas di bidang kesehatan lingkungan.

Program SENTOSA berfokus pada penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang bermanfaat untuk kesehatan sekaligus mempercantik lingkungan. Jenis tanaman yang ditanam meliputi jahe, kencur, serai, lengkuas (laos), dan kunyit. Lokasi penanaman dibagi di beberapa titik strategis, yakni halaman belakang Balai Desa Sumberwringin serta empat rumah warga di masing-masing dusun: Dusun Sumur, Dusun Krajan 1, Dusun Krajan 2, dan Dusun Ranu Lading.

Mahasiswa KKN berperan mulai dari tahap perencanaan, penyediaan bibit, hingga pendampingan proses penanaman. Di setiap titik, mereka bekerja sama dengan ibu-ibu PKK setempat, memberikan penjelasan singkat mengenai manfaat TOGA dan cara perawatannya agar tanaman dapat tumbuh optimal.

Proses Penanaman Bibit Kedalam Polybag Bersama Mahasiswa KKN dan Ibu PPK ( Foto : Penulis )


Menurut tim KKN, tanaman-tanaman ini dipilih karena memiliki manfaat kesehatan yang luas, mudah dirawat, dan dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat sebagai bahan ramuan herbal alami.

"Program SENTOSA ini kami rancang untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi warga. TOGA bukan hanya menambah hijau lingkungan, tapi juga bisa menjadi apotek hidup di rumah masing-masing," ujar salah satu mahasiswa KKN.

Kepala PKK Desa Sumberwringin menyampaikan bahwa program SENTOSA tidak hanya mempercantik pekarangan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memanfaatkan halaman rumah untuk menanam tanaman herbal. Beberapa warga yang ikut menanam pun mulai berencana menambah jenis tanaman lain yang bermanfaat bagi kesehatan.


"TOGA ini adalah warisan pengetahuan dari leluhur. Dengan adanya pendampingan dari mahasiswa, kami semakin yakin untuk melestarikannya," ujar salah satu anggota PKK.

Dosen Pembimbing Lapangan, Igam Arya Wada., S.H., M.H, menyatakan apresiasinya terhadap sinergi mahasiswa dan masyarakat dalam program SENTOSA. Menurutnya, kegiatan ini adalah bentuk pengabdian yang sederhana namun berdampak luas bagi kehidupan warga desa.

"Program SENTOSA ini sederhana tapi manfaatnya sangat nyata. Tanaman yang ditanam hari ini bisa menjadi solusi kesehatan alami bagi keluarga di masa mendatang," ungkapnya.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa KKN tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat melalui pengetahuan praktis yang bisa diterapkan sehari-hari. Dengan adanya program SENTOSA, Desa Sumberwringin semakin siap menjadi desa yang sehat, hijau, dan mandiri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline