Lihat ke Halaman Asli

Program Penyuluhan Stunting Dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) : "Wujud Peningkatan Pengetahun masyarakat mengenai stunting" KKN-K 221 Sukowiryo

Diperbarui: 11 Agustus 2025   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Penyuluhan dan Demonstrasi PMT (sumber: Dokumentasi KKN-K 221 Sukowiryo)

Mahasiswa KKN Kolaboratif 221 Desa Sukowiryo melaksanakan penyuluhan stunting sebagai bentuk upaya peningkatan pemahaman masyarakat mengenai bahaya dan cara pencegahannya. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu hamil, ibu balita, bidan, ahli gizi dari puskesmas selaku narasumber, serta kader posyandu setempat. Materi yang disampaikan mencakup penyebab terjadinya stunting pada anak, dampak yang dapat ditimbulkan, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh keluarga.Kemudian dilanjutkan dengan Demonstrasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bergizi menggunakan bahan lokal berupa jagung, yang melimpah dan mudah diperoleh di Desa Sukowiryo. Produk yang dibuat adalah puding jagung yang ditujukan untuk ibu balita. Peserta tidak hanya menyimak proses pembuatan, tetapi juga turut mempraktikkannya secara langsung, sehingga dapat mengulanginya di rumah. Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong keluarga untuk memanfaatkan potensi pangan lokal dalam menciptakan asupan gizi seimbang bagi anak-anak.

Program ini mendapat dukungan dari berbagai piak Terutama dari pihak puskesmas Kecamatan Jelbuk "Saya Berterimakasih Kepada adik-adik KKN karena sudah membantu saya dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat" ungkap  ahli gizi puskesmas Kecamatan Jelbug. selain itu bidan sukowiryo juga mengungkapkan bahwa program ini harus rutin dilakukan karena dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai bahayanya stunting.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline