Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak saat ini mulai mewabah kembali sejak akhir 2024. Hal tersebut menjadi ancaman bagi warga Desa Seputih yang dimana sebagian besar adalah peternak sapi. Seiiring dengan penyebarannya yang cukup cepat, upaya pencegahan menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan ternak dan kesejahteraan peternak. Dalam upaya meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan terhadap wabah PMK, mahasiswa KKN kelompok 08 UMD (UNEJ Membangun Desa) telah melaksanakan kegiatan pendataan ternak sapi di Desa Seputih, Kec. Mayang, Kab. Jember pada tanggal 29 Januari – 1 Februari 2025. Kegiatan tersebut sangat didukung oleh perangkat desa dan masyarakat setempat.
Pendataan ternak sapi ini merupakan langkah awal untuk mengoptimalkan upaya pencegahan PMK di Desa Seputih. “Selain melakukan pendataan, kami juga memeriksa kondisi kesehatan hewan ternak hingga kebersihan kandang. Kami juga telah berkerja sama dengan Dinas Peternakan Kab. Jember serta Puskewan (Pusat Kesehatan Hewan) Kec. Mayang, sehingga apabila ada hewan ternak yang terindikasi terjangkit PMK maka akan kami koordinasikan dengan pihak Puskeswan untuk dilakukan penanganan lebih lanjut, dan nantinya kami juga akan mengadakan penyuluhan terkait PMK guna meningkatkan wawasan masyarakat”, ujar Habelino salah satu mahasiswa KKN, yang turut serta dalam kegiatan ini. Melalui pendataan ini dapat diperoleh informasi yang akurat mengenai jumlah dan kondisi kesehatan ternak. Data ini juga dapat digunakan untuk memetakan jumlah populasi sapi, mendeteksi risiko penyebaran PMK, serta merancang langkah – langkah pencegahan yang lebih efektif.
Kegiatan pendataan hewan ternak (Sumber: dokumentasi pribadi)
Selama melakukan pendataan mahasiswa KKN kelompok 08 juga membagikan informasi mengenai gejala – gejala PMK kepada peternak, diantaranya yaitu demam, nafsu makan menurun, air liur menggantung dan menetes hingga membentuk busa, terdapat luka pada kuku hingga menyebabkan lepas, hewan terlihat lemas serta kesulitan untuk berdiri. Masyarakat setempat merespon positif kegiatan pendataan ini, “Informasi ini sangat penting, karena kami sebagai peternak sering kali tidak menyadari gejala awal PMK pada sapi – sapi kami. Dengan adanya pendataan dan informai seperti ini kami dapat menjadi lebih waspada terhadap wabah PMK”, ujar Pak Agus warga Desa Seputih. Berdasarkan hasil pendataan, terdapat 7 hewan ternak sapi yang terkena PMK dan 2 diantaranya meninggal. Hewan ternak yang terkena PMK tersebut telah ditangani oleh dokter hewan setempat dan saat ini kondisinya mulai membaik.
Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari perangkat Desa Seputih. Kepala Dusun Sumber Jeding, Bapak Sam Holik, menyampaikan apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNEJ dalam mendukung pencegahan PMK. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena dapat membantu kami dalam mengumpulkan data yang jelas dan akurat mengenai populasi ternak sapi di desa kami, yang akan sangat berguna dalam upaya pencegahan PMK” katanya.
Dengan kegiatan ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang lebih baik antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah serta pihak terkait dalam upaya menjaga kesehatan ternak serta mencegah penyebaran PMK di wilayah Desa Seputih. Kegiatan pendataan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN 08 UNEJ di Desa Seputih merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dalam mendukung pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal tersebut diharapkan dapat meminimalisir penyebaran penyakit PMK dan memastikan bahwa sektor peternakan di Desa Seputih tetap sehat dan produktif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI