Lihat ke Halaman Asli

KKN 52 GUNUNG ANYAR TAPEN

Mahasiswa KKN Universitas Jember

TEPOS (Tempe Gembus) Penambah Penghasilan UMKM Tahu

Diperbarui: 2 Februari 2023   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Umkm tahu yang ada di Desa Gunung Anyar sudah berdiri sejak tahun 2012, pabrik tahu ini dikelolah sendiri oleh Mas Toto dan Keluarganya. Biasanya limbah padat dari produksi tahu dijadikan sebagai pakan ternak oleh Mas Toto. Disini Tim kami memberikan ide yait pembuatan tempe gembus dari limbah padat tahu yang dapat menambah penghasilan tambahan untuk keluarga Mas Toto.

Bahan pembuatan tempe gembus biasanya adalah ampas tahu yang telah dimasak dan didinginkan, meskipun ada pula yang menggunakan bahan-bahan yang lain. Kapang yang digunakan dalam fermentasi terutama adalah kapang atau ragi tempe. Ampas tahu yang telah dikurangi kadar airnya dan dicampuri dengan kapang tempe itu kemudian difermentasikan. Tempe gembus dihasilkan lebih kurang 20 jam setelah inokulasi dilakukan; dan paling baik untuk dikonsumsi hingga umur 28 jam. Setelah 44 jam hingga 48 jam,tempe mulai berbau tengik amoniak, tanda bahwa telah terjadi penguraian protein. 

Meskipun berasal dari sisa pembuatan makanan, tempe gembus masih mengandung cukup kadar gizi. Namun demikian, dibandingkan dengan tempe kedelai, tempe gembus memiliki kadar protein dan lemak yang lebih rendah, kandungan energi yang hanya sekitar setengahnya, tetapi dengan kadar serat makanan yang lebih tinggi. Tempe gembus dapat diolah seperti tempe pada umumnya, walaupun terbuat dari ampas tahu tetap tida mengurangi cita rasa pada tempe gembus.

Setelah mencoba membuat tempe gembus, Tim kami mensosialisasikan cara pembuatannya kepada Mas Toto dan keluarga. Dan Ide dari kelompok KKN 52 dapat diterima dan direalisasikan oleh keluarga Mas Toto.

Dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline