Lihat ke Halaman Asli

KKN 09 DESA MAYANG

Mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 09

Sosialisasi Budaya Maggot sebagai Pemanfaatan Limbah Organik di Lingkungan Desa Mayang

Diperbarui: 28 Januari 2023   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Pengembangan potensi desa Mayang berupa pembudidayaan maggot telah dimulai melalui sosialisasi kepada masyarakat. KKN 09 Mayang  telah melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat lingkungan desa mayang dengan tema "Sosialisasi Budidaya Maggot Sebagai Pemanfaatan Limbah Organik di Lingkungan Desa Mayang". Sosialisasi ini dihadiri oleh karang taruna, perwakilan RT, perwakilan babinsa dan perangkat desa.

dokpri

Dalam sosialisasi tersebut, Tim layang menyampaikan dan menunjukkan prototype maggot yang telah dibuat dan dirawat selama 2 minggu. Tim layang menyampaikan bahwa tiap fase dari maggot memiliki manfaat dan keuntungan tersendiri , contohnya, larva Maggot bisa di gunakan sebagai pakan ternak. Fase hidup maggot dimulai dari telur yang menetas menjadi larva. 

Lalu larva akan terus tumbuh menjadi pupa. Selanjutnya pupa berubah menjadi prepupa dan terus tumbuh menjadi pupa. Pada fase pupa atau kepompong, pupa tidak bergerak hingga berubah menjadi lalat. Kumpulan lalat ini akan saling kawin dan bereproduksi dan menghasilkan telur. 

Lalat yang telah bertelur akan mati dan bangkainya dapat dicampurkan pada pembuatan kompos kering.Tidak hanya menjelaskan terkait siklus hidup maggot, pemateri juga membagikan pengetahuan tentang tantangan dan tips pada budidaya maggot. Salah satu tantangan dalam budidaya maggot adalah mengatur makanan maggot agar tidak terlalu basah. Pakan maggot yang terlalu basah menyebabkan maggot kabur dari bak. Selain itu, pakan yang terlalu basah dapat menyulitkan saat pemisahan kasgot (kotoran maggot) yang dimanfaatkan sebagai pupuk.

Pada sosialisasi tersebut juga, tim KKN 09 Mayang menjelaskan bahan dan biaya yang dibutuhkan untuk budidaya maggot skala rumah tangga. Modal awal yang dibutuhkan cukup kecil, kurang dari 20 ribu rupiah. Dari modal tersebut, keuntungan saat panen dapat mencapai 3 kali lipat dalam waktu dua bulan. Kelebihan lain dalam budidaya maggot ini antara lain tidak menyita waktu, dapat dijadikan usaha sampingan, dan mengurangi limbah organik dapur.

dokpri

Dalam pelaksanaannya, Peserta sosialisasi maggot cukup antusias dalam mendengarkan materi dari kelompok KKN 09 Mayang. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa pertanyaan terkait kondisi maggot, modal dan keuntungan yang didapatkan, dan tips saat budidaya. Salah satu contoh pertanyaan dari audiens adalah "bagaimana mengatasi bau saat budidaya maggot karena makanannya yang berasal dari limbah organik?". 

Melalui pertanyaan tersebut, pemateri memberikan tips seperti pembuatan pakan yang difermentasi dengan EM4 sehingga bau busuk berkurang, dan jawaban atas pertanyaan lainnya lagi. Di akhir sosialisasi, audiens dipersilahkan untuk mengamati dan melihat dari dekat prototype budidaya maggot sehingga masyarakat berminat untuk budidaya maggot.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline