Lihat ke Halaman Asli

Nur Hasanah

Evalutor

Komitmen Kuat Presiden Jokowi Bangun Papua Kian Menjadi Nyata

Diperbarui: 23 September 2022   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: tribunnews.com

Disclaimer : Tulisan ini adalah hasil murni dibuat oleh pribadi dan dapat dipertanggungjawabkan 

Sejak 2014, Presiden Jokowi merupakan Presiden RI yang paling sering ke Papua. Mulai dari peninjauan dan pemetaan masalah di tanah Cenderawasih hingga pembangunan tidak hanya bangunan fisik, tapi juga membangun sumber daya manusianya.

Pembangunan sumber daya manusia (SDM) Papua dibuktikan dengan kebijakan dan regulasi yang sangat terarah dan terukur. Misalnya membangun Perguruan Tinggi Internasional Papua yang memiliki standar, pusat riset, dan fasilitas kelas dunia (world class university).

Kemudian pusat kreativitas bagi pemuda atau generasi milenial Papua merupakan strategi Presiden Jokowi mengakomodasi pembangunan manusia Papua yang berkelanjutan. Pusat kreativitas ini diharapkan melahirkan pemuda-pemudi Papua yang handal di bidang start-up dan artificial intelegencia (AI).

Di bidang olahraga, Presiden Jokowi meresmikan Academi Football Papua. Akademi ini merupakan kerjasama antara PT Freeport Morgan dengan pemerintah. Presiden Jokowi sadar betapa perusahaan Amerika itu harus ikut terlibat juga membangun Papua.

Seperti diketahui, Papua merupakan "akademi" para pemain Tim Nasional Sepakbola Indonesia sejak dahulu. Mulai dari nama seperti Boaz Salossa, Ricky Kambuya hingga rising star Ramai Rumakik lahir dari rahim sepakbola Papua. Sebab itu, talenta-talenta muda pesepakbola Papua harus terus lahir dan bermain untuk Timnas.

Sederet kebijakan pemerintah itu adalah komitmen luar biasa pemerintah Jokowi membangun Indonesia dari pinggiran. Tidak selalu berpusat di Pulau Jawa (Jawa Sentris).

Papua lebih dari tiga dekade selalu menjadi nomor sekian agenda pembangunan nasional. Namun tidak dalam beberapa tahun ini. Dia menjadi skala prioritas agenda pembangunan nasional.

Bahkan dari sisi anggaran, melalui dana otonomi khusus (otsus) Papua, tiap tahunnya ditingkatkan. Alasan logisnya adalah menjadikan Papua semakin maju, berdaulat, dan sejajar dengan kota besar lain di Indonesia bahkan dunia.

Dari sisi otonomi daerah, Papua menghadapi pemekaran wilayah daerah Papua menjadi Provinsi Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan. Upaya ini semata-mata untuk pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Papua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline