Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Barata

Marketing Perbankan

Susu Murni Bernuansa Herritage

Diperbarui: 19 Januari 2021   18:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Dokumentasi Pribadi

Sobal millenial, kalau kamu kebetulan sedang berada atau jalan-jalan  di kota Bandung dan ingin minum susu murni bernuansa herritage , kamu bisa mengunjungi Bandoengsche Melk Centrale (BMC). Susu murni di BMC  diolah dengan proses pasteurisasi, dipanaskan dulu agar dapat membunuh bakteri merugikan, dan menghambat pertumbuhan mikroba pada makanan.

Memasuki gedung BMC sangat kental dengan nuansa tempo dulu. Berdinding tinggi khas bangunan lama berdesain art deco geometric masih terpelihara. Sejak awal pendiriannya, bangunan depan berfungsi sebagai kedai susu. Pada tahun 1972 gedung BMC menjadi restoran. 

Pada tahun 1999 direnovasi lagi, tetapi masih dipertahankan untuk resto, menjadi tempat kongkow para pengunjung yang menikmati berbagai sajian berselera di samping susu murni. BMC juga sering dikunjungi anak-anak sekolah, pemandu di BMC menunjukkan kepada mereka bagaimana pembuatan susu pasteurisasi dan kue-kue. 

Pada tahun 2002 PT Agronesia memadukan gaya klasik dan modern bangunan. Bangunan depan merupakan cagar budaya ditata menjadi tempat yang nyaman dan berkelas, bercat warna coklat krem teduh. 

Di dalam ruangan dihiasi sofa-sofa empuk dan elegan. Di bagian tengah ruangan ada panggung untuk live music dan akustik membawakan lagu-lagu pop dan jazz yang menghanyutkan kenangan ke tahun 1920-an. 

Sesudah menjadi resto BMC tetap bertahan menyediakan susu murni. Pada tahun 2009 Pemerintah Kota Bandung menetapkannya sebagai bangunan cagar budaya ( herritage).

Pemandu di BMC memaparkan, Bandoengsche Melk Centrale didirikan pada tahun 1928 oleh Hirshland dan Van Zij, merupakan pusat pengolahan dan penyedia susu termodern di jamannya di Hindia Belanda, dan satu-satunya koperasi susu tertua. BMC  terletak di Kebon Sirihweg (sekarang di Jl. Aceh No. 30), jalannya bercabang ke Logweg (sekarang Jl. Wastukencana) dan Tjitjendoweg (sekarang Jl. Cicendo), sehingga mempermudah mengangkut susu dari peternakan ke BMC, menjual dan mengantar susu ke rumah-rumah para pelanggan di Bandung Utara maupun Bandung Selatan. 

Sekarang susunya di antar ke pabrik-pabrik, sehari bisa memproduksi 1.500 liter susu pasteurisasi. Sejak pertama kali dibuka BMC menyajikan tiga pilihan rasa, yaitu susu murni, strawberry, dan coklat. Sebagian diolah untuk es krim dan yoghurt. Pengunjung bisa memilih minuman kegemarannya masing-masing, susu dengan sentuhan rasa asam atau es krim.

Hingga saat ini BMC masih bertahan di tengah-tengah kota Bandung. Masih menyediakan produk olahan susu dan menjadi satu tempat wisata kuliner legendaris yang nyaman dengan menu-menu andalan seperti susu murni, yoghurt, milkshake, yoghurtshake, yoghurt cocktail, es krim, kue-kue, kefir, juice, pinacolada, nasi bakar, nasi liwet, sop buntut goreng, gado-gado, gulai, klappertaart, dan lain-lain.

Sop buntut gorengnya menjadi salah satu makanan favorit pelanggan. Cita rasa khas di kuahnya. Sejak menjadi resto sop buntutnya dulu termasuk salah satu pelopor menu sop buntut di Bandung.

Kamu juga bisa mengunjungi cabang Bandoengsche Melk Centrale di Jl. Dr. Djundjunan 40 (Pasteur) dan di Paris Van Java Lt. 1 Jl. Sukajadi 137-139 Bandung. Sebelum terjadi pandemi corona open hoursnya Senin-Jum'at dari jam 08.00 WIB sampai jam 22.00 WIB, Sabtu-Minggu  dari jam 08.00 WIB sampai jam 23.00 WIB. Selama Pembatasan Sosial Berskala Besar 2021  BMC buka sampai jam 19.00 WIB, kamu harus lakukan panggilan atau pemesanan dari awal untuk verifikasi jam, patuhi pembatasan sosial berskala besar dan protokol kesehatan yang ketat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline