Lihat ke Halaman Asli

KHUZAEMAH ALLAELY

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Resensi Novel "Dan Perang Pun Usai" Karya Ismail Marahimin

Diperbarui: 25 Oktober 2022   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

PENDAHULUAN

Novel yang berjudul Dan Perang Pun Usai adalah karya Ismail Maharimin yang diterbitkan oleh Pustaka jaya pada tahun 1979 dan beredar dimasyarakat pada tahun 1980.

 Ismail Maharimin merupakan sastrawan yang namanya baru muncul pada tahun 1977 ketika karyanya menjadi pemenang sayembara. Karyanya yang berjudul Perang Pun Usai sengaja ditulis untuk mengikuti Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian Jakarta dan berhasil memenangkannya. 

Karyanya tersebut juga berhasil mendapatkan Hadiah Sastra Pengasus, hadiah sastra yang diberikan oleh Mobil Oil Corporation. Dan karyanya tersebut juga berhasil diterjemahkan dalam bahasa Inggris yaitu berjudul And the War is Over oleh John H. McGlynn lalu diterbitkan oleh Lousiana State University Press tahun 1986.

PEMBAHASAN

Novel yang berjudul Dan Perang Pun Usai yang ditulis oleh Ismail Maharimin yang diterbitkan oleh Pustaka Jaya. Novel ini mempunyai 244 halaman, bahasa yang digunakan pada novel ini yaitu Bahasa Indonesia, dan memiliki ukuran 14,5 x 21.

Dan Perang Pun Usai merupakan karya sastra yang bernilai tinggi. Tema cerita pada novel tersebut ialah perjuangan dan revolusi. Latar tempat pada novel tersebut yaitu di Teratak Buluh, Sumatra.

Tokoh-tokoh dan watak pada novel tersebut ialah Letnan Ose yaitu merupakan seorang Kepala Kamp tawanan Jepang yang mempunyai sifat yang sangat baik. Sersan Kiguchi merupakan Wakil Kepala Kamp tawanan yang mempunyai sikap yang kejam terhadap para tawanannya. Selanjutnya ada Kliwon ia merupakan pemuda pribumi yang dahulunya merupakan seorang romusha, ia mempunyai sifat kebranian yang besar dan rela berkorban. 

Wimpie merupakan tawanan bangsa belanda yang selalu ingin melarikan dari dari Kamp tawanan Jepang. Selamjutnya ialah Lena yang merupakan anak haji Zen. ia merupakan kekasih Kliwon yang memiliki tujuan yang sama dengan Kliwon. Van Roscott ialah seorang tawananyang berasal dari Belanda. 

Haji Zen merupakan tokoh masyarakat daerah Teratak Buluh. Beliau mempunyai semangat perjuangan yang tinggi dan rela berkoban. Pak Tua Hasan merupakan seseorang pribumi yang ikut membantu para tawanan untuk melarikan diri.

Ringkasan cerita pada novel tersebut yaitu: beberapa tawananan milik Jepang yang berada di Kamp Tawanan, Teratak Buluh. Merencanakan untuk melarikan diri, perencanaan itu diusulkan oleh Wimpie yang merupakan seorang tawanan berasal dari bangsa Belanda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline