Lihat ke Halaman Asli

Penyimpangan Sosial

Diperbarui: 8 Desember 2022   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara mengenai norma pastinya dalam benak kita itu mengarah kepada hukum dan juga peraturan bahkan. Sebenarnya sudah banyak juga yang mendefinisikan tentang norma tetapi saya mendefinisikan bahwasanya norma ini adalah sebuah stigma(pandangan) masyarakat sosial yang dianggap baik kemudian dijadikan aturan atau standar bersosialisasi pada umumnya. 

Namun juga tak terlepas dari doktrin agama pastinya, di mana sebuah agama pasti mempunyai nilai-nilai agung yang baik di dalamnya. Tetapi pembahasan kali ini bukan mengenai norma, melainkan penyimpangan sosial. 

Penyimpangan sosial secara universal (umum) adalah sebuah penyelewengan tindakan atau perilaku terhadap norma-norma yang telah dibuat dan juga disepakati dari semua kalangan masyarakat yang berada dalam satu sistem sosial yang sama untuk dipatuhi bersama. Tapi tak sedikit pula yang melanggar atau melakukan penyimpangan sosial dalam sistem sosial pula, dan pastinya ada faktor yang mendorong seseorang melakukan hal itu. Adapun faktor pendorong dalam penyimpangan sosial yang dikemukakan oleh dosen Bahrul Munib ada 3 yakni dari faktor internal (dalam) yaitu: 

1. Depresi

Suatu kondisi yang terkait dengan peningkatan atau penurunan suasana hati, sehingga sering mengalami sedih yang berkepanjangan, biasanya dikarenakan kehilangan minat atau kegiatan kegiatan yang dilakukan dengan senang hati.

2. Deprivasi

Secara garis besar deprivasi ialah kondisi sosial dimana seseorang itu mengalami ketimpangan / kesenjangan sosial akibat dari ketidak sesuaian antara harapan dengan apa yang di diperoleh.

3. Psikopat (gangguan kepribadian)

Psikopat ini bisa disebut gangguan mental atau berkepribadian ganda, bisanya orang ini tidak mempunyai empati terhadap apapun disekitarnya dan mengakibatkan penderitanya memiliki perilaku anti sosial.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline