_BratanesPati_ 19/7/2020_DD _ Terkait Santernya Rumor Dugaan , Oknum Perangkat di Desa Karangkonang simpangkan data dan coret Penerima bantuan BLT- DD dan Lainnya Kepada Warga Miskin yang sam sekali belum pernah tersentuh Bantuan , seorang Warga , DK, SDY, Lgyek, Akl ,INt Warga yang sangat lemah dan miskin , seharunya mendapat bantuan Dana dari berbagai sumber itu sangat kecewa dan prihatin terhadap Kepala Desa maupun Perangkat desa Karangkonang yang diduga mempolitisir Data pemerolehan bantuan alas dasar KKN dan sentimen Pribadi , sehingga bantuan itu dinilai serapannya tidak sampi sasaran dan menjadikan kekecewaan warga berkepanjangan.
Penelusuran investigator Independen LKUB 'Arum Taylor " Bunda Hartini sangat menyayangkan pernyataan kepala desa Karangkonang yang terkesan ringan , dan abaikan Warganya yang jelas keadaanny6a memprihatinkan, miskin dan sangat membutuhkan tidak mendapatkan jatah , sedangkan yang berkecukupan dan kaya raya semua mendapatkan jatah itu , bauk dari BSP, BLT, BSM , Bantuan sosial lainnya , tak sam sekali tersampaikan sehingga beberpa Warga tersisa dari bantuan itu mengadu ke Dewan Komisi D dan Kepada Camat winong , baik langsung , maupun melalui pembantunya .
Ditengah banyaknya berbagai jenis bantuan , Kepala Desa Karangkonang sebagai pemegang kendali dan pemegang keputusan kahir seharusnya dapat mensikapi hal tersebut dengan kembali merembug dengan Musdessus ke 2 rterkait Kebijakan membijaksanai penyelewengan dan dugaan kacaunya Penyaluran bantuan Sosial di desa Karangkonang yang disinyalir terindikasi jauh dari harapan , dan tidak tepat sasaran ini. dengan tidak mendapatkannya Bantuan ini kepada salah satu warga yang sangat memprihatinkan dan sangat membutuhakan itu salahsatunya adalah warga , an DD , warga Desa karangkonang Rt 4 RW 1 , yang selama puluhan tahun tidak pernah mendapat bantuan .
Jelas jelas DD dalam keadaan miskin, menderita , tanpoa pekerjaan , Hidup sebatang kara tanpa perawatan dan perhatian keluarganya , memang dulunya Oarng tuanya orang terpandang 30 tahun lalu , atau 50 tahun lalu , keadaan sudah berubah , sekarang keadaan DD sangat menderita , Miskin dan kekurangan , namun Tetangga dan keluarganya tidak ada yang memabantunya , sehingga keseharian hanya meminta minta makan dan belas kasihan warga desa sekitarnya .
" Barangkali Warga desa , terutama pejabat desa karangkonang sudah biuta hatinya , dan memendang sebelah mata Nilai bantuan yang diharapkan mas DD ini " Terang Hartini. "Saya kira semua Orang sudah kenal dan tahu bagaimana pandangan Orang se Kabupaten pati tentang kehidupan Mas DD yang terkatung katung diterlantakan keluarganya , terutama semenjak diberhentikan Bekerja menjadi seorang pengajar di sebuah lemabagan pendidikan , Kesempatan emasnya sudah hilang , dan kesempatannya hanyalah meminta dengan sangat perih Bantuan entah dari siapapun " Jelas Hartini .
" kalau kalian Nggak percaya silakan Cek sendiri kondisinya , tiap harinya hanya minum air pemberian seseorang, dan makannya adalah daun - daun yang di matangkan dengan setrika , Kehidupan sebatang kalara dijalkaninya 11 tahun belakjangan ini , sama sekali tidak medapatkan bantuan dari manapun termasuk Dari negara " paparnya
Dd selama itu terabaikan dari semua jenis bantuan dan sudah merintih rintih meminta dengan mengharap Langsung kepada Kepala Desa dengan menanyakan kepeda RT nya , RW dan kepada Perangkat desa Karangkonang , namun tidak juga mendapat bantuan itu padahal dilihatnya semua serasa memdapat bantuan-bantuan itu ,, bahkan ada yanG Dobel Dobel , dan data itu adalah data Warga parda Tahun 2011 , yang sekarang tentu sudah berubah.
Kasus ini mecuat ke permukaan karena banyaknya permutasi dan perubahan ekonomi di desa , mungkin pada waktu itu warga miskin merantau dan sudah makmur sekarang, sedangkan warga Miskin meningkat karena keadaan memang begitu . sehingga data lama peninggalan Lurah warso dimungkinkan masih dipakai Oleh pemerintahan baru ini . Tidak sepenuhnya penerima bantuan blt DD hasil musdes tepat sasaran. Sebab sudah berjalan sekian tahun berjalan kenyataannya bantuan dobel dobel dan dimanfaatkan mereka.
"Tercatat selama puluhan tahun belakangan bantuan bantuan yang mendapat bantuan hanya orang orang itu , nyaris tak bisa dirobah polanya. Jadi menurut saya unsur KKN dan dugaan penyimpangan bantuan Baik BSP, BST ataupun BLT DD ini juga penuh dengan kecurangan , tidak tepat sasaran. Pengambilan sampling penerima atas usulan RT juga atas dasar perasaan senang dan tidak senang dan kenyataannya rapat digelar hanya formalitas saja , sehabis itu data dimarkup lagi oleh Perangkat Desa. Mohon agar data penerima diperiksa lagi dan diperbaiki." pintanya .
Ramenya Isyu rumor akan Dugaan penyimpangan penyaluran BLT DD di desa Karangkonang, Tawangrejo , Tanggel , Winong rawan penyimpangan dan diduga banyak yang tidak tepat sasaran. Tanpa perlu mengungkapkan data terbuka demi etika , Pengabaian alas hak penerimaan itu sudah direkayasa sedemikian rupa mengabaikan sisi Kemanusiaan.
Seorang warga desa Karangkonang yang merasa pantas mendapatkan Bantuan sosial ini terabaikan oleh keputusan Rapat akhirnya mengadukan ke Komisi D DPRD Pati, terkait carut marut, tidak tepat sasaran , tak adilnya dan janggalnya penerima BLT DD Terdampak Corona di Desa Karangkonang. Sebagai warga yang merasa selalu terdampar dan dianak tirikan oleh RT dan Pemdes selama ini , dirinya merasa keberatan jika data atas usulan KETUA RT 4. RW 1 , diterima mentah mentah ketua rtnya, sebab yang diusulkan saudara Sujo dalam Rapat muades berdasarkan kepentingan pribadi dan sentimen , hilang rasa Kemanusiaan ." pungkasnya .( Bratanews _ yusuf Ananta)