Lihat ke Halaman Asli

Feliciano K. Sila

Peziarah di Jalan Kehidupan

Cerpen | Ah, Kau Corona, Sungguh Terlalu!

Diperbarui: 6 Maret 2020   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

F. K. Sila - Dokpri

Temaram, sunyi dan sepi seisi kampung padahal mentari baru saja condong ke barat, siang barusan pamit dan malam belum benar-benar turun. Entah ke mana para penghuninya. Cuma lampu-lampu jalanan yang cemerlang sekedar memecah kesunyian. 

Di ujung jalan sudut kampung terdengar suara gaduh memecah bisu. Tapi tak jelas entah suara apa. Manusia atau binatang. Makluk hidup atau benda mati. 

Cahaya rembulan perlahan melirik dari balik selimut awan. Teduh, sepertinya turut heran dengan suasana kampung yang tak biasa. Mungkin virus yang lagi viral memaksa semua penghuni kampung menikmati kesendirian, memaksa diri bertahan di kediaman masing-masing dan mulai kehilangan kontak. 

"Cemas ini keterlaluan. Takut ini menggerogot. Panik ini tak berujung. Akal sehat kehilangan arah. Hidup sosial kehilangan haluan", - mau bagaimana lagi? 

"Ah, kau Corona, sungguh terlalu!"  

*****




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline