Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Ah, Kau Corona, Sungguh Terlalu!

6 Maret 2020   07:17 Diperbarui: 6 Maret 2020   08:07 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
F. K. Sila - Dokpri

Temaram, sunyi dan sepi seisi kampung padahal mentari baru saja condong ke barat, siang barusan pamit dan malam belum benar-benar turun. Entah ke mana para penghuninya. Cuma lampu-lampu jalanan yang cemerlang sekedar memecah kesunyian. 

Di ujung jalan sudut kampung terdengar suara gaduh memecah bisu. Tapi tak jelas entah suara apa. Manusia atau binatang. Makluk hidup atau benda mati. 

Cahaya rembulan perlahan melirik dari balik selimut awan. Teduh, sepertinya turut heran dengan suasana kampung yang tak biasa. Mungkin virus yang lagi viral memaksa semua penghuni kampung menikmati kesendirian, memaksa diri bertahan di kediaman masing-masing dan mulai kehilangan kontak. 

"Cemas ini keterlaluan. Takut ini menggerogot. Panik ini tak berujung. Akal sehat kehilangan arah. Hidup sosial kehilangan haluan", - mau bagaimana lagi? 

"Ah, kau Corona, sungguh terlalu!"  

*****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun