Lihat ke Halaman Asli

Umi Salamah

Rafaeyza n Syafiqa Mom

Puasa Pertama Nadhia

Diperbarui: 9 Juli 2017   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=AwrSbgMdCmFZURUA5C9XNyoA;_ylu=X3oDMTEyYTNwbDkzBGNvbG8DZ3ExBHBvcwMxBHZ0aWQDQjM5MTlfMQRzZWMDc2M-?p=ramadhan+kids&fr=yset_widemail_chr_win#id=0&iurl=http%3A%2F%2Freadkutubkids.files.wordpress.com%2F2011%2F07%2Fra.jpg&action=click

"Nadia, ayo bangun sayang. Besok katanya mau puasa. Nadia harus bangun sahur supaya kuat berpuasa besok," nasihat Bunda.

"Iya, Bunda, aku masi mengantuk sekali ini."

"Jika anak Sholekhah bunda mau latihan berpuasa, Nadia harus ikut bangun sahur, Bunda sudah masak omelet kesukaan Nadia," tambah Ayah.

"Benar, Yah?"

Ayah mengganggukan kepala. Nadia segera beranjak, cumi muka dan berwudhu untuk menghilangkan kantuknya. Ayah.. ternyata bangun sahur itu susah sekali rasanya, apa besok nadhia akan kuat berpuasa kalo tidak sahur? Nadhia sudah berjanji akan belajar berpuasa dan tidak ingin mengecewakan harapan Bunda.

Dimeja makan sudah tersedia berbagai masakan kesukaan anak-anaknya. Sengaja bunda memasak kesukaan Nadhia dan Latifah agar kedua putrinya bersemngat untuk bangun makan sahur.

"Nadhia, mau makan banyak ya bund"

"maaf Sayang, meskipun besok Nadia mau berpuasa, Rasul melarang kita makan berlebihan. Perut nadhia jadi sakit nanti malah tidak jadi berpuasa"

"kenapa Bunda"

"Kebutuhan Makanan kita kan ada banyak sayang, ada makanan pokok, sayuran, buah-buhan dan air yang sehat" kalo Nadia kekeyangan bagaimana Nadhia bisa minum dan makan buah-buhan, perut Nadhia sudah penuh"

"Makan secukupnya ya sayang..  Jangan lupa berdoa!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline