Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Vegetarian dan Telur

Diperbarui: 20 Juli 2020   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Canva /katedrarajawen


Katedrarajawen _ Saya vegetarian, tetapi masih konsumsi telur. Itu yang masih jadi pertanyaan. 

Bervegetarian adalah tidak mengkonsumsi daging atau sesuatu yang bernyawa. Kenapa masih makan telur? Bukankah telur ada nyawanya? 

Ada pengecualian. Telur yang boleh dikonsumsi  itu telur ayam negeri, karena tidak mengandung bibit. Tidak bisa menetas. 

Dari bisik-bisik ada yang mencoba menyimpulkan dengan meyakinkan. Bahwa ayam negeri itu disuntik obat khusus, sehingga telurnya tidak bisa menetes. 

Ada pula yang meragukan. Tidak mungkin, kalau telur ayam negeri tidak bisa menetes. Bagaimana ayam ini bisa berkembang biak? 

Menurut saya ini yang namanya menggunakan pengertian sendiri. Mau dikatakan sok tahu nanti ada yang tersinggung lagi. Disomasi ramai-ramai pula nanti saya. 

Beruntung saya sejak kecil sudah ikut orangtua yang bekerja di peternakan ayam petelur. Saya pun kemudian bekerja di bidang yang sama. 

Saya perlu jelaskan. Jangan sampai ada anggapan ini mau menciptakan dinasti dalam dunia peternakan. Saya bekerja memang di bidang yang sama, tetapi tempatnya berbeda. Apa bedanya? 

Kembali ke soal bervegetarian, masih boleh makan telur. Asal telurnya tidak mengandung bibit. Artinya tidak bisa menetas. 

Dalam hal ini telur ayam negeri yang memang dipelihara secara khusus untuk bertelur. Berbeda dengan ayam kampung atau bebek secara umum. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline