Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Bukankah Ratna Sarumpaet Korban Sebenarnya?

Diperbarui: 11 Oktober 2018   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari ini atau esok hari kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Namun yang pasti ambisi dan benci akan menggapai tujuannya dengan jalannya sendiri dalam sunyi dengan melakukan apapun jadi. Bisa saja ambisi dan benci ini  ada tersembunyi di dalam setiap diri kita ini.

Kasus kebohongan Ratna Sarumpaet membahas membius kita untuk mengikuti, menyimak, membicarakan, dan menuliskannya.

Banyak sudah tulisan dan pembicaraan yang membahas kasus ini dari berbagai sudut pandang di berbagai media. Seru dan tetap masih menarik serta masih menyisakan tanda tanya. Benarkah tidak ada pihak lain yang merekayasa?

Dengan pikiran yang sederhana dapat disimpulkan sebenarnya. Bahwa kebohongan ini memang benar seperti pengakuan Ratna semata kebodohannya. Bila memang ada yang merekayasa tidak akan semudah ini ketahuannya.

Kebohongan yang ada semata untuk menutupi rasa malu karena melakukan operasi plastik atau sedot lemak di wajahnya yang menimbulkan kebengkakan.

Mungkin karena panik dan juga kebetulan mendapat bisikan, maka mengarang cerita bahwa bengkak yang ada karena penganiayaan.

Dikatakan bahwa cerita bohong ini hanya untuk kalangan orang terdekat. Yang kemudian jadi masalah besar cerita bohong ini lalu dimanfaatkan oleh mereka untuk mencari keuntungan sendiri atau kelompoknya atas nama rasa simpati.

Kemudian dengan jelas pula ada tujuan untuk  melampiaskan rasa benci kepada pihak penguasa. Selain untuk menjatuhkan kredibilitas pemerintah.  Khususnya ke Presiden Jokowi. Baik secara tersembunyi maupun terang-terangan.

Beruntung nyanyian nurani masih merdu mengalir yang menggetarkan jiwa Ratna Sarumpaet untuk mengatakan yang sebenarnya.

Apa yang terjadi kemudian? Ramai-ramai mereka merasa dibohongi. Padahal sebelumnya justru di antara mereka yang yang dengan  tegas meyakinkan bahwa luka yang ada akibat pemukulan. Karena sudah melihat, mengamati dan meraba secara langsung. Bahkan dengan ilmu telepati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline