Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Mengetuk Pintu Kesadaran

Diperbarui: 21 April 2018   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Entah sudah berapa waktu tertidur pulas berlama-lama dalam mimpi. Berkelana ke sana-sini. Hidup dalam kenikmatan duniawi. Lupakan akan sejati diri dan tujuan yang hakiki.

Yang ada selalu pembenaran jurus manusiawi, lupa semua adalah penyesatan diri. Bahwa untuk dosa itu tiada toleransi. Demikianlah bila kesadaran berdiam diri tak berfungsi.

Ke mana kesadaran ini pergi? Terbius aroma warna-warni duniawi. Tak heran berlumuran noda kesalahan pun masih berani berbangga diri. Rasa malu bersembunyi. Caci-maki menebar benci jadi menu sehari-hari.

Adakah pintu kesadaran terketuk oleh siraman rohani atau cahaya Ilahi? Terbangun dan tertidur lagi atau sang penghuni sudah mati  dalam sunyi?

Ketuk dan ketuklah sekali lagi pintu kesadaran ini. Berharap sang kesadaran hanya mati suri.

||Refleksihatiuntukmenerangidiri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline