Lihat ke Halaman Asli

Kartika Kariono

Ibu Rumah Tangga

Kebangsawanan dan Jelatahnya Gulo Puan

Diperbarui: 20 Maret 2018   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sudah sulit untuk dibantah jika Palembang sangat terkenal dengan wisata kulinernya. Apalagi jika menyebut kata pempek, pastilah orang langsung menyebut Palembang.

Tetapi ragam panganan Palembang bukan hanya pempek. Jika berwisata kuliner ke Palembang siap-siap melihat jarum timbangan semakin ke kanan. Mulai dari makanan ringan yang berbahan puluhan butir telur per loyangnya, pempek beserta turunannya, sampai aneka olahan mie dan makanan berat, berupapindang (sop asam manis) dengan khas masing-masing daerah. Jika kangen makanan itu, berbagai resep dapat di search, sepanjang bahannya ada maka penganan tersebut ada, maka kita dapat membuatnya dimanapun kita berada.

Makanan paling khas

Setidaknya ada satu makanan paling khas yang ada di Sumatera Selatan, tepatnya dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), yakni Gulo Puan.

Gulo ,artinya Gula dan Puan, artinya susu. Gulo puan adalah penganan yang terbuat dari susu dan gula, yang diolah  menjadi karamel.Mengapa saya sebut sangat khas, karena bahan bakunya bukan susu sembarangan, apalagi susu produksi masal. Tetapi dari susu kerbau rawa,yang memang paling banyak hidup di daerah rawa di Kabupaten OKI.

Gulo puan bukan hanya makanan mahal,tetapi juga makanan langka. Hanya beberapa tempat yang menyediakannya, seperti di pelataran Masjid Agung Palembang ba'da shalat Jum'at atau bisa juga dicarii di pelataran Benteng Kuto Besak. Setidaknya ada satu orang penjual yang menjajakannya.

Gulo puan ini berwarna kecoklatan dengan aroma gurih susu yang menggoda. Rasanya yang manis dan gurih, perpaduan rasa antara karamel dan keju,sehingga sering dijadikan teman minumkopi pahit, atau dimakan dengan roti tawar.

Makanan Kegemaran Bangsawan Kesultanan Palembang

Konon, gulo puan pada masa Kesultanan Palembang adalah semacam upeti dari masyarakat Pampangan, OKI kepada Sultan Palembang.

Karena proses pembuatannya yang rumit dan memakan waktu lama, gulo puan ini ketersediannya terbatas  yang menyebabkan harganya mahal sehingga hanya dapat dinikmati oleh keluarga bangsawan saja pada masa itu.

Di masa sekarang, gulo puan juga bukan makanan yang murah dan seperti saya sampaikan sebelumnya jika ini termasuk langka.Tidak dapat dengan mudah diperoleh seperti kita mencari pempek atau maksubah di Palembang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline