Lihat ke Halaman Asli

Cuham Beib

Menjadikan Sepeda Sebagai Moda Transportasi sehari-hari kemana saja,

Kegiatan Bersepeda di Bulan Ramadan

Diperbarui: 19 Maret 2022   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gowes Mudik (dokpri)

DALAM hitungan hari umat muslim di seluruh pelosok negeri dan belahan dunia akan memasuki bulan yang sangat ditunggu-tunggu kehadirannya yaitu bulan suci Ramadan 1443 Hijriah. Menurut kalender Masehi, puasa pertama akan jatuh di hari Sabtu, 2/4/2022.

Meski setiap menjelang datangnya Ramadan selalu dihadapi dengan persoalan kenaikan bahan pokok, tapi semoga umat muslim di Indonesia tetap bisa melaksanakannya dengan khidmat, terutama tanpa adanya kegaduhan yang kerap dihembuskan oleh segelintir orang yang suka mengutak--atik agama dengan dalih toleransi dan intelorensi.

Terlepas dari hal tersebut, jauh sebelum adanya pandemi,  setiap datangnya bulan Ramadan, umat muslim selain melaksanakan kewajiban-kewajiban dan ibadah-ibadah, selalu melakukan ragam kegiatan positif lainnya, baik sebelum, saat, dan usai Ramadan atau saat dan sesudah Hari Raya Idul Fitri yang populer juga dengan sebutan Hari Lebaran.

Kegiatan biasanya diawali dengan tradisi Munggahan, dalam istilah Sunda artinya kumpul atau silaturahmi sebelum Ramadan bersama  keluarga, saudara, teman dan handai taulan sambil makan-makan.  

Memasuki Rumadan, ada Ngabuburit, sahur on the road, buka bersama (bukber), Nadran, aksi berbagi, dan mudik serta terakhir yaitu Halal bi Halal atau silaturahmi di hari Lebaran.

NgabubuRide, dresscode Baju Koko (foto dok. BEC)

Demikian halnya dengan publik pesepeda termasuk saya yang tak mau ketinggalan melakukan kegaiatan  dengan cara hobi yang kami lakoni yaitu bersepeda bertajuk Bike to Munggahan, Ngabeubeurang Bike (berspeda usai ibadah Subuh atau pagi hari di bulan Ramadan), NgabubuRide, Nigth Ride (NR) atau Bersepeda Malam usai tarawehan, Bersepeda sambil Berbagi, Ramadan Bike Sale, Bukber Pesepeda, Gowes Mudik (godik), dan Halal bi(ke) Halal.

Kegiatan-kegiatan tersebut juga selalu diikuti beberapa teman pesepeda yang non muslim, mereka nampak senang, semangat, dan bahagia bisa bergabung dan berkumpul serta bersepeda bersama, tanpa khawatir akan perbedaan, dengan tetap saling menghargai.

Tentu saja kegiatan yang dilaksanakan selalu seru dan memiliki kesan tersendiri bagi, selalu penuh semangat dan ceria meski dalam keadaan perut kosong, apalagi dilakukan sambil bersepeda bersama pesepeda lainnya terutama di kegiatan NgabuRide, Berbagi, dan Godik.  

Meski demikian, kami tidak mengesampingkan kewajiban dan beribadah di bulan Ramadan. Setiap ikut kegiatan kami selalu membawa alat-alat Salat seperti sarung, salah satunya dengan merk Sarung Al -- Hazmi, sarung khas Kudus, Jawa Tengah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline