Tentu, mari kita lanjutkan petualangan Haruka.
Seri 51: Pulau Ilusi dan Cermin Sejati
Setelah keluar dari Lembah Ingatan, Haruka tiba di sebuah pulau yang dikelilingi oleh kabut tebal. Pulau ini dikenal sebagai Pulau Ilusi. Pulau itu dipenuhi dengan ilusi yang diciptakan oleh seorang penyihir yang tidak percaya pada kenyataan. Sang penyihir telah memanipulasi cermin-cermin di seluruh pulau untuk menciptakan ilusi yang indah dan menawan, membuat orang-orang di sana hidup dalam dunia fantasi. Orang-orang di pulau itu tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang ilusi.
Haruka menyadari bahwa tantangannya kali ini adalah untuk membantu mereka melihat kebenaran. Ia tahu bahwa ia tidak bisa menghancurkan ilusi itu dengan paksa. Ia harus membantu mereka menemukan Cermin Sejati, satu-satunya cermin di pulau itu yang tidak memantulkan ilusi, melainkan kebenaran.
Haruka berjalan melewati pulau, mengabaikan ilusi-ilusi yang mencoba memikatnya. Ia mengamati orang-orang yang terjebak dalam ilusi mereka: seorang nelayan yang percaya ia memiliki kapal pesiar, seorang petani yang percaya ia memiliki ladang emas, dan seorang anak kecil yang percaya ia bisa terbang.
Haruka tidak menghakimi mereka. Ia hanya berbicara dengan lembut, mengingatkan mereka pada hal-hal kecil yang nyata---hangatnya sinar matahari, aroma bunga, dan suara angin. Ia mengajak mereka untuk merasakan hal-hal itu, bukan hanya melihatnya.
Setelah beberapa saat, ia menemukan Sang Penyihir. Penyihir itu tidak menyedihkan atau jahat. Ia hanya merasa takut. Ia takut bahwa dunia nyata terlalu menyakitkan, dan karena itu ia menciptakan ilusi-ilusi yang indah untuk melindungi dirinya dan orang lain.
Haruka memeluk penyihir itu dan menjelaskan bahwa kebahagiaan sejati tidak ditemukan dalam ilusi, tetapi dalam kenyataan. Ia menunjukkan kepadanya bahwa bahkan dalam kesedihan ada keindahan, dan bahwa rasa sakit membuat kebahagiaan terasa lebih manis.
Saat penyihir itu mulai memahami, ilusi di sekeliling mereka perlahan menghilang, mengungkapkan Cermin Sejati yang tersembunyi di balik sebuah dinding. Ketika Haruka dan penyihir itu melihat pantulan mereka di cermin itu, mereka tidak melihat gambaran yang sempurna. Mereka melihat diri mereka yang sebenarnya, dengan semua ketidaksempurnaan dan kekuatan mereka.
Haruka telah membuktikan bahwa kebenaran, tidak peduli seberapa sulitnya, selalu lebih indah daripada ilusi.
Apakah kamu ingin tahu kelanjutan petualangan Haruka?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI