Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Rasa Bahagia Itu Menjelma Dalam Temaram Bercampur Syukur Keindahan

Diperbarui: 26 Mei 2021   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Bumi berputar meringankan angan. Satu persatu nikmat Tuhan, dalam gerak dalam diam, berjalan atau berlari. Seperti anak sungai melompati gurun, melandai hingga membasahi selubung hati. Gersang telah hilang, kering kerontang sekejap hijau dalam pandangan.

Senjaku bersimpuh. Mengucur sesal hingga tersengal, tumpah airmata menumbuhkan asa pada sajadah. "Wahai pemilik keindahan, wahai Tuan segala hamba yang khusyuk memuliakan."

Temaram ketika cahaya diam, menghadap laksana menyaksikan, bergetar segala jiwa dalam naungan. Lidah bertasbih, hati memuji, jiwa-jiwa bersuci dalam cahaya surgawi.

Tiada kata mampu mewakili, tiada tanda bisa mengungkap syukur hati. Temaram memberi syahdu kesempatan, tobat terbaik hendaklah lekas naik.

*****

Baganbatu, mei 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline