Bumi berputar meringankan angan. Satu persatu nikmat Tuhan, dalam gerak dalam diam, berjalan atau berlari. Seperti anak sungai melompati gurun, melandai hingga membasahi selubung hati. Gersang telah hilang, kering kerontang sekejap hijau dalam pandangan.
Senjaku bersimpuh. Mengucur sesal hingga tersengal, tumpah airmata menumbuhkan asa pada sajadah. "Wahai pemilik keindahan, wahai Tuan segala hamba yang khusyuk memuliakan."
Temaram ketika cahaya diam, menghadap laksana menyaksikan, bergetar segala jiwa dalam naungan. Lidah bertasbih, hati memuji, jiwa-jiwa bersuci dalam cahaya surgawi.
Tiada kata mampu mewakili, tiada tanda bisa mengungkap syukur hati. Temaram memberi syahdu kesempatan, tobat terbaik hendaklah lekas naik.
*****
Baganbatu, mei 2021