Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Hanya Kata-kata Ini yang Masih Tersisa

Diperbarui: 19 Juli 2019   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Aku kehabisan kata-kata pagi ini, kosong laci hatiku, kosong di jalan pikiranku. Mentari sudah beberapa kali mengetuk dinding kamar,"Kang, mana puisimu yang biasa ku seduh dengan panasku?" Aku hanya termangu mencari penyebab hilang nalar sehatku

Sepanjang malam aku bergelut dengan batinku yang membatu, hendak memecahkan kebekuan dengan kapak besar, atau menguapkanya dengan lampu kamar. Sampai fajar datang menjelang, aku belum bisa menentukan pilihan

Hanya kata-kata ini yang masih tersisa, ku temukan bersama onggokan sampah, berserakan di langit-langit jiwa. Segera ku tuliskan lewat kompasiana, aku takut sebentar lagipun akan menguap di terbangkan hawa

Maaf bila mentari hanya sebentar bersinar, maaf bila di pertengahan siang akan segera menghilang. Maaf, karena kata-kataku hanya cukup sekian, mungkin malam nanti kan ku pinjam dari rembulan

Bagan batu 19 juli 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline