Lihat ke Halaman Asli

KAMIL ICHSAN

TERVERIFIKASI

Socio Hippies

Sekarang Eranya Dapat Penghasilan dari "Bermain" Media Sosial

Diperbarui: 12 Maret 2017   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Perkembangan pengguna sosial media saat ini sangat meningkat tajam. Secara sederhana, hal ini dapat terlihat dari beragamnya konten viral yang hilir mudik di lini masa, baik konten berupa foto, gift maupun video.

Menurut data yang dilansir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada tahun 2016, bahwasanya pengguna internet di Indonesia mencapai 63 juta orang, dan dari total angka tersebut, 95 persennya adalah pengguna sosial media. Sudah barang tentu, saya atau Anda merupakan salah satu dari angka yang banyak itu.

Meski bukan seorang expert sebagai pengguna sosial media, pekerjaan dan lingkungan memaksa saya untuk tetap intens menggunakannya. Kurang lebih ada 4 akun sosial media yang saya miliki dan selalu saya pantau setiap hari. Walau hanya sekadar ngobrol pekerjaan di facebook, scrole timline isu terkini di twitter, kepoin onlineshop di instagram, saya betah mengahbiskan waktu berlama-lama dihadapan layar smartphone. Semua akan terhenti jika saya sudah benar-benar suntuk atau baterai telah habis.

Maksimalkan konten sosial media

Pada (3/3), saya mendapat kesempatan untuk menghadiri acara Meet Up #JaringaXtra bersama para konten kreator Indonesia dari berbagai platform sosial media, seperti Facebook, Twitter, Line,  Instagram dan Youtube. Dengan mengusung tema the art of shareable content, peserta diberi pemahaman tentang bagaimana cara mengelola konten sosial media yang menarik dan tepat sasaran.

Perlu kita ketahui, sebuah konten yang menarik tentunya tidak dibuat dengan sembarangan, setidaknya ada “research”sederhana yang perlu diperhatikan, seperti; target yang akan kita tuju, pengemasan konten dan momen yang tepat. Medium penyampaian pesan pun harus kita pahami dengan baik, sebab, antar sosial media memiliki karakter dan penerima pesan yang berbeda.

Seperti yang dijelaskan oleh Roy Simangungsong, selaku Country Head Twitter Indonesia, “dalam membuat sebuah konten ada 3 komponen penting yang harus kita pikirkan, seperti Right people, right timing, and right place”, Ujarnya.

Siapa target yang akan kita tuju, momen yang tepat, dan medium (Sosial media) apa yang kita gunakan dalam menyampaikan pesan. Setiap medium sosial media punya karakteristik yang berbeda sehingga cara pengemasan pesan pun harus berbeda juga.

Cara pengemasan konten yang akan kita bagikan di Twitter tentunya berbeda dengan apa yang kita bagikan di Instagram. Sama halnya dengan apa yang akan kita bagikan di Youtube berbeda dengan Facebook. Perbedaan karakter media seperti inilah yang harus kita pahami sebelum membagikan sebuah konten.

Tidak hanya peningkatan pengguna, konten yang digemari di sosial media pun semakin  berkembang. Jika dahulu konten foto, maka saat ini video merupakan konten yang paling banyak dibagikan di sosial media. Banyak flatform sosial media yang akhirnya menambahkan fitur video dalam perangkatnya, seperti; Twitter dengan “Twitter live”, Facebook dengan “Facebook live” atau Instagram dengan IG Story-nya. Beragam inovasi pengemasan konten terus ditambahkan demi karakteristik pengguna yang semakin berkembang dari tahun ke tahun.

Selaras dengan itu, dari hasil penelitian yang dipaparkan oleh Rian Novianto selaku Client Partner Facebook dan Instagram Indonesia, bahwa ada peningkatan yang cukup tinggi penikmat video di sosial media dari tahun ke tahun. “Terdapat peningkatan penonton video sebanyak 50%, dari tahun 2013 sampai 2016, yang diakses dari mobile” ujarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline