Lihat ke Halaman Asli

Disiram Banjirnya Air Mata

Diperbarui: 14 Februari 2020   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber ambar : malerei.bilginom.com

Di tepi jalan simiskin menjerit bimbang, hidup hanya mampu meminta dan menerima. 

Sementara yang kaya tertawa berpesta pora hidupnya menumpang dikecurangan. 

Sadarlah wahai engkau cara hidupmu yang hanya akan menelan korban yang lain. 

Bintang bulan jatuh langit pun runtuh tiba hari kiamat pengadilan yang penghabisan. 

Itulah hidup insan dunia yang semakin biasa seakan tak perdulikan lagi.

Tiada lagi kasih sayang bagi yang lemah dan tak berdaya disiram banjirnya air mata... 

*Singosari, 14 Pebruari 2020*

@jbarathan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline