Lihat ke Halaman Asli

Jumari Haryadi Kohar

TERVERIFIKASI

Penulis, trainer, dan motivator

Awug Cibeunying, Jajanan Rakyat Selera Pejabat

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14206046621476432808

[caption id="attachment_389088" align="aligncenter" width="600" caption="Awug, makanan khas Bandung (sumber: http://bandung.panduanwisata.id)"][/caption]

Oleh: J. Haryadi

Kota Bandung memiliki keunikan dibandingkan dengan kota-kota liannya di Indonesia. Selain udaranya yang sejuk dan pemandangannya yang sangat indah, kota ini juga dikenal dengan beragam jenis jajanannya yang menggoda selera. Tidak aneh kalau kota dengan julukan Paris Van Java ini menjadi tujuan wisata bagi wisatawan domestik maupun manca negara.

Kalau anda kebetulan sedang berliburan ke Bandung, tidak lengkap rasanya kalau anda belum mencoba beragam makanan tradisional khas Bandung, seperti karedok, lotek, surabi, combro, misro, cendol, pisang molen, peuyeum, colenak, bandrek, cireng, seblak, bajigur, awug dan masih banyak lagi jenis lainnya. Tentu saja anda harus mau berkeliling kota bersejarah ini untuk bisa menikmati beragam jajanan khas Bandung tersebut.

Salah satu makanan khas Bandung yang sangat dikenal adalah Awug. Makanan khas Bandung ini terbuat dari tepung beras, gula merah, parutan kelapa dan aroma daun pandan. Rasanya begitu legit dan manisnya tidak akan mudah hilang dari lidah anda.

Awug termasuk jenis makanan cemilan dan umumnya dikonsumsi saat masyarakat Sunda sedang bersantai, sambil diiringi secangkir kopi atau teh hangat. Tradisi membuat awug biasanya dilakukan pada saat masyarakat sedang mengadakan acara hajatan. Oleh sebab itu pada hari-hari biasa, makanan ini sudah jarang kita temukan, kecuali di tempat-tempat tertentu yang biasa menjual berbagai jajanan pasar.

Meskipun terbilang langka, jajanan ini masih bisa ditemukan di beberapa tempat di kota Bandung. Salah satu penjual awug yang sudah lama berjualan dan sudah terkenal luas adalah penjual awug yang biasa mangkal di kawasan Cibeunying, sehingga lebih dikenal dengan nama “Awug Beras Asli Cibeunying”. Lokasi tepatnya di Jalan Jenderal Akhmad Yani, persis di depan kampus Sekolah Tinggi teknologi tekstil (STTT).

[caption id="attachment_389090" align="aligncenter" width="600" caption="Warung Awug di kawasan Cibeunying, Bandung (sumber: J.Haryadi)"]

1420604772168413191

[/caption]

[caption id="attachment_389094" align="aligncenter" width="600" caption="Penjual Awug sedang mengemas pesanan pelanggannya (sumber: J.Haryadi)"]

14206050171930323770

[/caption]

Warung Awug milik Pak Ajang Muhidin ini sudah dibuka sejak 1980. Usaha ini sekarang di kelola oleh anaknya, Asep dan merupakan usaha turun temurun warisan dari kakeknya. Jangan heran jika anda sedikit harus bersabar ketika ingin mencicipi makanan yang dijual di sini. Maklum peminatnya cukup banyak, sehingga anda harus sabar dan mau mengantri.

Menurut penulis, wajar saja kalau jualan laris manis. Selain banyak pilihannya, rasa makanan di tempat ini memang enak, harganya juga relatif murah dan terjangkau berbagai kalangan. Oleh sebab itu mulai dari rakyat jelata sampai pejabat penting banyak yang berbelanja di sini. Harga 1 dus Awug cuma seharga Rp.7.000, sedangkan 1 besek Awug ukuran kecil dijual dengan harga Rp.15.000 dan besek besar seharga Rp.20.000.

Kalau anda sedang ada acara hajatan, bisa membeli Awug dengan ukuran jumbo. Awug ukuran 1 Aseupan (bahasa Sunda = muncung, berbentuk gunung atau seperti nasi tumpeng) dijual dengan harga Rp.50.000. Ada lagi ukuran yang lebih besar yaitu Awug berukuran 1 nampan kecil dijual dengan harga Rp.135.000 dan nampan besar seharga Rp.210.000.

[caption id="attachment_389093" align="aligncenter" width="600" caption="Jajanan lain yang dijual di warung Awug (sumber: J.Haryadi)"]

1420604903727649890

[/caption]

Selain Awug, anda bisa juga mencicipi aneka makanan khas Sudan lainnya seperti: putri noong, nasi ketan putih, nasi ketan hitam, nasi ketan serundeng, adas, lupis, putri mayang, kelepon, ali agrem, bibika, ongol-ongol, moci, gurandil, jiwel, jalabria, naga sari, moho, kelepon ubi, urab jagung dan bugis.

Anda penasaran ? Silahan datang ke Bandung dan nikmati sensasi jajanannya yang istimewa.

***

J. Haryadi
Wartawan Blogger




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline