Lihat ke Halaman Asli

Jumardin Muchtar

Peneliti / Dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris, Samarinda

Benarkah Maulid Nabi SAW Bid'ah Tidak Ada Dalil?

Diperbarui: 19 Oktober 2021   04:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benarkah Maulid Nabi SAW Bid'ah Tidak Ada Dalil?. Sumber: safinah-online.com

Sebenarnya pertanyaan-pertanyaan berkenaan hal tersebut juga telah lama mengusik pikiran penulis atau mungkin juga para pembaca. Hal semacam itu, menjadi bagian dari proses alamiah yang terjadi pada manusia. Sebuah tahap yang menunjukkan perkembangan potensi akal seseorang menjadi dewasa. Tentu sikap kedewasaan hanya bisa dicapai lewat proses belajar dan selalu bertanya kepada orang yang mengetahuinya. Pertanyaan adalah separuh dari ilmu pengetahuan, karena dengan bertanya, secara pelan-pelan kita akan berusaha menemukan jawabannya. Jawaban itu tentu tidak bersifat final melainkan hanya kesimpulan sementara yang terjadi dan ini perlu adanya diskusi yang lebih lanjut agar kita bisa saling menerima.

Bulan Rabiul Awal bulan dimana Rasulullah SAW dilahirkan adalah terjadi tradisi bagi bangsa kita apabila bulan ini telah tiba. Melakukan suatu kegiatan yg disebut dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Disisi lain ada juga dari kita tidak mau melaksanakan seperti hal ini, dengan alasan bahwa kegiatan ini tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. juga tidak pernah dilakukan oleh para sahabat nanti setelah ratusan tahun wafatnya Rasulullah SAW baru diadakan kegiatan maulid ini dan mengundang pertanyaan dibenak kita apakah ini tidak termasuk yang disebut nabi bid'ah?

Sebagaimana dalam hadis beliau diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim: "Siapa yang mengada-adakan dalam urusan agama kita ini, tidak bersumber dari padanya maka itu tertolak". Dan didalam hadis yang lain : "Saya mengingatkan kalian dengan mengada-adakan, karna setiap mengada-adakan adalah bid'ah karna setiap bid'ah adalah kesesatan". Ada riwayat yang dikatakan lagi "Semua kesesatan itu masuk neraka". Karna ini tidak dilakukan oleh Rasulullah SAW belum lagi termasuk dalam hadis ini oleh karena itu mengapa kita adakan? dan berani-beraninya kita melanggar hadis ini. 

Ada juga mengatakan kita hanya mengenal dua hari raya yaitu hari raya idul fitri dan idul adha, kenapa ditambah-tambah dengan Maulid dan isra' Miraj? maka ini termasuk bid'ah. Ada juga alasan yang mengatakan ini meniru-niru nasrani, orang nasrani mengadakan natal, kita juga ikut-ikut mengadakan Maulid, Orang nasrani mengadakan paskah, kita ikut-ikut mengadakan isra' miraj. Sementara Nabi mengatakan :"Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk didalamnya". Jadi khawatir kita ini jangan sampai kita dikategorikan masuk dalam golongan mereka tanpa kita sadari. Inilah diantara alasan yang tidak menerima dalam kegitan maulid nabi Muhammad SAW.

Nah sekarang, bagaimanapula alasan orang-orang yang mengadakan kegiatan ini (Maulid Nabi SAW) termasuk dinegara kita ini kelender tanggal kelahiran nabi itu ditandai dengan warna merah sebagai hari besar islam. Lalu apa alasannya?. Alasan dari orang atau masyarakat kita ini ialah: 

Pertama, lihat dulu niatnya apa. Karna Rasulullah mengatakan: " Niat itu sangat besar perananya dalam sebuah amal". Dan yang kedua adalah apa yang ia lakukan. Orang-orang yang tidak melakukan ini mengatakan : "sahabat-sahabat nabi saja lebih kuat imannya daripada kita justru tidak mengadakan acara seperti ini, dan juga para tabiin yang lebih kuat imannya daripada kita pun juga tidak mengadakannya justru kenapa kita mengadakan?

Justru itu pula yg menjadi alasan bagi orang mengadakan dengan mengatakan : "Betul, sahabat-sahabat Rasulullah dan tabiin lebih tebal imannya daripada kita, sahabat-sahabat dan para tabiin lebih cinta Rasulllah daripada kita dan mereka tidak mengadakan, justru itu kita mengadakan agar bisa mempertebal iman  kita, kita mengadakan untuk lebih cinta Rasulullah artinya dengan upaya untuk mendekatkan umat kepada nabinya. Dan kemudian apa sih yang dilaksanakan? Yang dilaksanakan adalah intinya dakwah atau kata lain tabligh akbar. 

Paling penting dibicarakan siapa yang kita undang membawa hikmah untuk bicara kepada umat. Lalu muncul lagi pertanyaan Bolehkah kita mengumpulkan umat untuk bicara? Jawabannya mengapa tidak. Pernah kah nabi melakkan itu? Nah... Kita lihat sejarah isra' miraj. pada waktu pagi nabi duduk termenung di masjidil haram kemudian Abu Jahal melihat nabi termenung.

Abu Jahal: Hei Muhammad, saya liat kamu termenung seperti ada yang dipikirkan?.

Baginda: Betul.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline