Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Juara "F1" Sejak Dini: Kisah Helmi Mahrus dan Dukungan Orang Tua

Diperbarui: 24 September 2025   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Helmi Mahrus (13 tahun), Juara Gokart Nasional di Sentul, Bogor, 13-14 September 2025. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Helmi Mahrus (13), seorang anak yang saya kenal sejak ia masih murid di SD Plus Al Ghifari Kota Bandung, kini sudah duduk di kelas 7 SMPN 7 Bandung. Ia adalah anak yang sangat baik dan saleh. Di balik kepribadiannya yang santun, Helmi juga seorang pekerja keras dan pejuang, terutama di dunia balap gokart. 

Sejak kecil, ia sudah sering meraih juara di berbagai kejuaraan nasional. Prestasi terbarunya datang dari Kejuaraan Gokart Nasional di Sentul, Bogor, di mana Helmi berhasil membawa pulang empat gelar juara.

Keberhasilan ini bukanlah kebetulan. Di balik setiap prestasi Helmi, ada peran besar dari orang tua tercintanya. Ayah dan Bundanya selalu mendampingi Helmi. Ayah Helmi, Husni Mahrus, bahkan menjadi manajer dan pelatihnya langsung. Ibunya, Yesi Noviyanti, juga selalu mendukung penuh setiap langkah Helmi.

Saya mendapat kabar gembira ini langsung dari Ibu Yesi melalui pesan WhatsApp. Ia menyampaikan bahwa Helmi baru saja menjuarai balapan nasional dan meraih empat gelar juara. 

Pesan beliau juga berisi permintaan doa dari keluarga besar dan guru-guru SD Plus Al Ghifari untuk kesuksesan Helmi. Ini menunjukkan betapa rendah hatinya keluarga ini, meskipun Helmi terus menorehkan prestasi gemilang.

Mendengar kabar ini, saya merasa sangat bangga. Saya teringat bagaimana dulu Helmi adalah anak yang pendiam tapi penuh semangat. Di sekolah, ia dikenal sebagai anak yang rajin dan tidak pernah mengeluh. Sifat-sifat ini rupanya terbawa ke lintasan balap, menjadikannya seorang pembalap yang tangguh dan pantang menyerah.

Banyak orang mungkin hanya melihat hasil akhir, yaitu piala dan medali. Tapi, mereka tidak tahu betapa berat perjuangan yang harus dilewati. Helmi dan orang tuanya harus mengorbankan banyak waktu, tenaga, dan biaya. Mereka harus bolak-balik Bandung-Sentul, berlatih di bawah terik matahari, dan menghadapi persaingan yang ketat.

Keberhasilan Helmi adalah bukti nyata bahwa mimpi bisa diraih jika ada kerja keras dan dukungan yang tulus. Cita-citanya untuk menjadi pembalap F1 seperti idolanya, Lewis Hamilton, kini terasa semakin dekat. Dengan semangat juang yang dimilikinya, tidak ada yang tidak mungkin.

Perjalanan di Lintasan Balap: Latihan Keras dan Dukungan Tak Berhenti

Latihan adalah kunci dari keberhasilan Helmi. Ayahnya, bukan hanya seorang manajer, tapi juga pelatih yang sangat teliti. Ia mengamati setiap detail, mulai dari teknik mengemudi, setting gokart, hingga strategi balapan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline