Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Fadli Zon Tantang Menag Debat Terbuka Soal Populisme Islam, Apa Relevansinya?

Diperbarui: 28 Desember 2020   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Fadli Zon menantang Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas untuk berdebat secara terbuka soal populisme Islam. Sebelumnya, Menag Yaqut menyampaikan akan menghentikan populisme Islam yang berkembang di Indonesia. Menurut Yaqut, populisme Islam berusaha menjadikan agama sebagai norma konflik.

Persoalannya, apa relevansi dari Fadli Zon mengajak Menag Yaqut Cholil untuk berdebat soal populisme Islam?. Populisme sendiri adalah sejumlah pendekatan politik yang dengan sengaja menyebut kepentingan "rakyat" yang sering kali dilawankan dengan kepentingan suatu kelompok yang disebut "elit".

Jadi, kenapa kalau Menag Yaqut Cholil ingin menghentikan populisme Islam?. Salahnya apa?. Dan kenapa harus berdebat soal populisme tersebut?.

Penulis melihat hal biasa kalau seorang Menag menyampaikan sebuah pernyataan yang menurut dia benar. Kalau Menag melihat bahwa populisme Islam ada yang salah, maka itu hak dari beliau berpendapat. Tidak perlu harus berdebat.

Bisa jadi, beliau (Menag) melihat ada yang perlu diluruskan dari populisme Islam tersebut agar sesuai dengan keinginan beliau. Kita juga berharap agar Menag yang baru bisa bekerja lebih baik dari Menag sebelumnya. 

Kita berharap semangat toleransi, rasa kebersamaan dan kebangsaan makin kuat dengan gebrakan dari Menag. Menag juga bertanggungjawab menciptakan moderasi agama di Indonesia untuk bisa menerima setiap agama dan kepercayaan rakyat sesuai keinginan mereka.

Kita berharap intoleransi dapat dicegah maupun diminimalisir melalui himbauan dan ajakan dari Menag. Menag berhak membuat peraturan khusus agar setiap agama bisa menerima pembangunan rumah ibadah di sekitar masyarakat meskipun disana mayoritas agama tertentu.

Terlebih dari itu, Menag juga sangat berperan untuk memutus aliran paham radikalisme masuk ke tubuh bangsa Indonesia. Menag pasti punya cara jitu agar bisa mencegah paham radikalisme menusuk sendi-sendi kehidupan kita.

Saatnya kita mulai berbenah dimulai dari sekarang. Menag yang baru pasti bisa melakukan gebrakan yang baik. Soal populisme Islam yang disampaikan Menag Yaqut Cholil tidak perlu dipermasalahkan, apalagi diajak berdebat soal populisme Islam tersebut.

Seorang Fadli Zon tidak perlu terlalu emosi atau terlalu bernafsu berdebat soal populisme Islam yang disampaikan Menag Yaqut Cholil. Apa yang disampaikan Menag tersebut pasti sudah dipikirkan secara matang dan tidak akan jadi masalah kedepannya.

Semoga kita bisa menerima gebrakan para menteri sepanjang itu baik dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline