Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Kubu Perebut Partai Berkarya yang Dinilai "Cari Muka" ke Presiden Jokowi

Diperbarui: 16 Juli 2020   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas.com/Ihsanuddin

Perpolitikan di Indonesia memang tak terlepas dari kisruh ataupun kegaduhan. Yang dimaksud disini adalah ketika sebuah partai politik kisruh atau gaduh karena ada dua kubu dengan pemimpin yang berbeda dalam satu partai.

Salah satu yang paling hangat diperbincangkan adalah partai Berkarya dimana ada kubu Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto dan ada juga kubu Muchdi Pr yang baru ditetapkan sebagai Ketua Umum baru dalam Munaslub beberapa hari lalu.

Kondisi ini sangat sering terjadi di dunia politik kita yang tentunya sangat memprihatinkan. Harusnya bisa damai satu dengan lainnya sesama kader partai Berkarya.

Namun demikian, akibat Munaslub waktu lalu dengan terpilihnya Muchdi Pr sebagai Ketua Umum baru dan menegaskan mendukung pemerintahan Bapak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin mendapat kritik keras dari kubu Tommy Soeharto.

Sekretaris Jenderal kubu Tommy Soeharto, Priyo Budi Santoso mengatakan,"Mereka (kubu Muchdi Pr) mencari muka dengan menyebut-nyebut sebagai pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, namun kita ragu Presiden Jokowi akan menyambut," ujar Priyo dilansir dari Tempo.co (15/7/2020) 

Politik tidak ada yang pasti

Terkait dengan pernyataan Priyo Budi Santoso tersebut penulis ingin sedikit mengomentari bahwa apapun yang dilakukan kubu Muchdi Pr baik itu "cari muka", cari popularitas dan lainnya, itulah sah-sah saja dalam politik.

Begitulah politik tidak ada yang pasti. Politik bukan matematika yang dua tambah dua sama dengan empat. Mau dikatakan "cari muka" sebenarnya itu hak politik dari kubu Muchdi Pr.

Yang harus diluruskan dan selesaikan itu adalah kisruh yang terjadi di partai Berkarya. Sekarang, siapa sebenarnya Ketua Umum yang sah dan siapa yang ilegal.

Para kader partai yang terpecah belah harus disatukan lagi. Satukan visi misi, satukan dukungan mau beralih ke pemerintahan atau tidak dan satukan tujuan bersama demi kebaikan partai.

Saatnya partai Berkarya bukan lagi bicara kubu "cari muka" karena politik itu dinamis dan tak tertebak. Saat ini yang dibutuhkan partai  Berkarya bisa kembali seperti sediakala yaitu partai yang utuh yakni partai Berkarya yang siap bertarung dalam perpolitikan di Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline