Lihat ke Halaman Asli

Asaf Yo

TERVERIFIKASI

mencoba menjadi cahaya

Gayatri, Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit

Diperbarui: 18 Mei 2018   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Judul Buku                                          : Gayatri Rajapatni

Pengarang                                          : Earl Drake

Tahun terbit                                       : 2012

Penerbit                                              : penerbit Ombak

Jumlah halaman                               : 192 halaman

Siapa yang paling berjasa di era Majapahit? Semua orang pasti akan berpikir tentang tokoh Gajah Mada selaku mahapatih. Tapi ternyata tokoh yang berjasa bukan hanya dia dalam memajukan Majapahit, ada tokoh lain yang juga memiliki peranan berti dalam membesarkan Majapahit, setidaknya itu menurut Earl Drake.

Sang pengarang merupakan merupakan seorang mantan duta besar Kanada untuk Indonesia tahun 1982-1983. Dia memiliki ketertarikan yang luar biasa besar dengan budaya dan sejarah di negara negara di tempat mana dia ditugaskan, tak terkecuali di Indonesia. Bahasan mengenai sejarah gemilang Indonesia tidak akan terlepas dengan kejayaan Majapahit, namun dia mengambil sudut lain dari para tokoh kebanyakan.

Jika ahli ahli lain selalu mengacu pada tokoh Gajah Mada sebagai tokoh besar yang memajukan Majapahit, maka dia memilih tokoh lain yang seolah-olah posisinya tenggelam tapi sebenarnya punya dampak yang besar bagi Majapahit.

Dialah Gayatri. Membaca buku ini, membuka pikiran baru saya bahwa sosok gayatri bukan sekedar sosok ratu semata. Tentu saja sumber utama buku ini adalah dari pararaton dan Negarakertama, ditambah dengan karya Slamet Mulyana dan sumber sumber lain, tapi setidaknya membuka wawasan saya pribadi tentang sosok ini. Gaya bahasa yang digunakan dalam buku ini bukan seperti buku pengetahuan,  tapi naratif mirip novel, sehingga kita akan membacanya dengan nyaman dan tidak terkesan kaku.

Buku ini berisi 10 bab, dimulai dari bab akhir kerajaan Singasari hingga kejatuhan Gajah Mada akibat perang Bubat. Gayatri muda sejak awal sudah digambarkan sangat terpelajar dan haus akan ilmu pengetahuan, dia menjadi teman diskusi ayahnya, Kertanegara mengenai masalah kerajaan maupun tentang ilmu pengetahuan.

Di sisi lain, saat itu, sedang terjadi ancaman dari dua sisi, ancaman dari Mongol dan ancaman dari Kediri. Mongol yang merupakan imperium terkuat dunia saat itu menginginkan penundukan diri Jawa dalam bentuk upeti bukan sebagai rekan sederajat, sementara disisi lain, ada ancaman dari Kediri yang ingin menguasai kembali tahta, walau Kertanegara akhirnya melakukan pernikahan politik anak keduanya dengan Ardaraja, putra dari Jayakatwang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline