Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Pencemaran Air dan Daur Ulang Sampah

Diperbarui: 8 Februari 2019   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pict: megapolitan kompas

Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi seluruh makhluk hidup di bumi. Tak hanya manusia yang membutuhkan air untuk pemenuhan kebutuhan pokoknya. Tumbuhan dan hewan pun sangat membutuhkan air untuk eksistensinya di bumi.

Sayangnya air yang cukup banyak andilnya dalam kehidupan makhluk hidup ternyata mengalami kerusakan. Fenomena yang ada dari penyebab rusaknya air karena ulah manusia. Sungguh sayang. Kalau air--air bersih tentunya-- berkurang maka akan berpengaruh global terhadap kesehatan, keseimbangan alam dan sebagainya.

Air bersih digunakan oleh makhluk hidup untuk mempertahankan hidupnya. Kekurangan air akan menyebabkan dehidrasi bagi mnusia dan hewan, layu dan matinya tumbuhan dan kurangnya pasokan makanan. Rantai kehidupan akan terganggu.

Selain untuk pemenuhan kebutuhan pokok, air sangat membantu berbagai kegiatan atau pekerjaan manusia seperti mandi, minum, memasak, menyirami tanaman dan sebagainya.

Yang tak kalah pentingnya air dipergunakan untuk irigasi pada lahan pertanian.Apabila tanaman kekurangan air maka proses metabolisme di dalamnya akan terganggu sehingga menyebabkan layu lalu mati.

Nyatanya meski air sangat penting bagi makhluk hidup, pencemaran air tidak terelakkan. Pencemaran air--baik pencemaran air laut, pencemaran air tanah, air sungai, dan air danau--adalah masuknya komponen--unsur, energi, dan zat lainnya--yang bercampur dengan air sehingga menurunkan kualitas air.

Kualitas air dapat dilihat berdasarkan indikator seperti warna air, bau, rasa, dan kekeruhan. Selain itu parameter yang diamati adalah pH, zat organik dan jumlah logam berat dalam air. Dapat juga dilihat dari kandungan bakteri dalam air. Hal ini bisa diamati melalui cek laboratorium untuk melihat jumlah coliform, puristik, dan patogenik yang ada di air.

Kerusakan yang terjadi dalam air berasal dari limbah rumah tangga seperti air sabun dan sampah yang banyak dibuang secara sembarangan di sungai; limbah industri dari pabrik yang langsung dibuang ke sungai; limbah pertanian akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang digunakan untuk memelihara tanaman; pemotongan hewan baik itu ayam, bebek, sapi maupun kambing dimana darah dan kotoran dari penyembelihan hewan tersebut dibuang ke sungai atau dibuang sembarangan; penggundulan hutan; pertambangan.

Air yang mengalami perubahan sifat maka sudah tidak layak lagi dipergunakan dalam keseharian kita. Dampaknya ekosistem di perairan menjadi tidak seimbang. Spesies ikan dan biota lain yang ada di lingkungan perairan punah. 

Rantai makanan akan terganggu sehingga banyak predator yang mati sehingga jumlah hama akan meledak. Tumbuhan air akan mati karena sebagian besar dari tumbuhan tersebut tidak toleran terhadap kondisi air dengan pH asam.

Ditinjau dari kesehatan, air yang tercemar akam menjadi sarana atau tempat berkembangnya penyakit karena air dapat berfungsi sebagai media tempat hidup mikroorganisme patogen. Ditinjau dari lingkungan maka akan berpengaruh terhadap nilai estetika di lingkungan sekitar kita; berkurangnya kesuburan tanah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline