Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Memperteguh Persatuan pada Hari Nusantara di Tengah Suhu Perpolitikan yang Panas

Diperbarui: 13 Desember 2018   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pict: Wikipedia

Hari ini kita memperingati Hari Nusantara. Penetapan dan pengukuhan Hari Nusantara dilakukan melalui terbitnya Keppres no 126 tahun 2001. Hari Nusantara merupakan perwujudan dari Deklarasi Djuanda.

Deklarasi Djuanda yang terjadi pada tanggal 13 Desember 1957 bisa dikatakan sebagai Deklarasi Kemerdekaan Indonesia yang kedua.

Dalam Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa wilayah laut Indonesia meliputi seluruh laut sekitar di antara dan di dalam kepulauan Indonesia yang terpadu dalam satu Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Pada peraturan sebelumnya, Territoriale Zeen en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 menyatakan bahwa wilayah laut Indonesia yang diakui hanya sejauh 3 mil yang dihitung dari garis pantai.  

Hal ini tentunya akan mengganggu kedaulatan Indonesia. Kapal-kapal dari negara lain bebas memasuki dan mengambil kekayaan yang ada di wilayah perairan di antara laut yang menghubungkan satu pulau dengan pulau yang lain. Sangat mengkhawatirkan keberadaan Indonesia. Indonesia akan lebih mudah diadudomba dan terpecah belah.

Sebuah negara ada karena beberapa aspek mulai dari penduduk, wilayah, pemerintah yang berdaulat serta pengakuan dari negara lain. Bila wilayah perairan mudah dilalui kapal dari negara lain maka bisa membahayakan negara. 

Sudah sepatutnya Indonesia mengingat perjalanan sejarah ini. Mengenai sejarah kemerdekaan dan proklamasi kemerdekaan kita tak begitu asing. Akan tetapi Deklarasi Djuanda tak begitu banyak yang tahu.

Oleh karenanya hari ini kita diingatkan kembali ketika memperingati Hari Nusantara ini. Nusantara yang wilayahnya sangat luas, baik darat maupun perairannya harus dieksplorasi sepenuhnya untuk kepentingan orang banyak. Jangan sampai hanya dinikmati oleh segelintir orang.

Dalam perpolitikan yang panas menuju Pemilu 2019 harus sedikit diredam. Kita ingat bahwa kita adalah saudara sebangsa dan setanah air. 

Mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang berbeda bukanlah suatu masalah. Kita berlatih dewasa dalam berpolitik. 

Politik jangan sampai menodai persaudaraan sesama bangsa Indonesia. Biarlah para pasangan calon presiden dan calon wakil presiden berkampanye. Kita dengarkan visi misi mereka saja, tak perlu saling nyinyir satu sama lain.

Di Hari Nusantara ini mari perteguh lagi persatuan dan kesatuan demi terjaganya kedaulatan Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline