Lihat ke Halaman Asli

Harjono Honoris

Wiraswasta

Aku, Non-Muslim yang Selalu Menanti-nanti Bulan Ramadan

Diperbarui: 15 Mei 2019   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Cowok Bingung (Adrian Dascal, Unsplash)

Marhaban ya Ramadhan. Bulan yang indah dan baik bagi bagi umat Islam, baik yang berpuasa atau masih coba-coba. Bulan puasa punya Ramadhan vibes, aura baik yang berbeda dan gak akan pernah terulang di bulan-bulan lain. Kami yang gak ikutan puasa jadi gemes-gemes senang menjalani satu bulan paling suci ini.

Berikut peristiwa yang penulis selalu kenang dan nikmati di bulan ini.

1. Lagu-Lagu Religi Berkumandang

Ilustrasi Musik Islami (Bayu Ilham Sulaiman, Pexels).

"Ramadhan tiba. Ramadhan tiba. Ramadhan tiba.." dan begitu terus kalimat yang terngiang-ngiang setiap jam, setiap hari, setiap apapun, jadi earworm. Sumpah demi Neptunus. Televisi dan radio yang biasanya mutar lagu pop jreng-jreng aha-aha tetiba ganti haluan jadi lagu yang syahdu, santun, dan penuh pesan untuk mendekat pada Tuhan. Tak lupa dengan tausiyah dan tips-tips berpuasa yang tampaknya membuat penulis merasa... tak relate. Mana lagu aha-ahanya?

Namun gak semua lagu religi jadi earworm ngeselin. Beberapa lagu mempunyai lirik yang sangat bagus sampai bisa nyanyi-nyanyi di jalan. "Gigi- Pintu Sorga" yang ngerock abis, "Gita Gutawa - Jalan Lurus" yang merdu, dan "Ungu - Dengan Nafasmu" yang sungguh kontemplatif. Saking menohoknya, lagu-lagu ini sempat dinyanyikan ulang dengan sedikit perubahan, di doa pagi SMA Katolik penulis.

2. Iklan-Iklan Lebay

Ilustrasi sirop (Shopee).

Setiap iklan ada musimnya. Kalau Ramadhan, biasanya tuh akan gencar iklan produk yang berhubungan dengan kebutuhan Lebaran. Iklan department store untuk baju lebaran, iklan terigu untuk buat kue lebaran, iklan promo sembako, dan iklan sirop?

Ya tahu aja sih, sirop itu memang manis. Biasanya orang puasa itu butuh yang manis-manis untuk berbuka, tapi iklannya memang harus semewah itu ya? Perhatikan aja, ada buah-buahan jatuh dalam percikan air warna-warni. Close up buahnya, dan air siropnya menyebar kemana-mana. Sejak kapan ada orang minum sirop seperti tu? Berantakan woy! Entar semutan!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline