Lihat ke Halaman Asli

Sajak karung Putih

Diperbarui: 27 Januari 2023   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.istimewa

Seperti biasa setiap pagi tidak ada jatah sarapan, langsung berangkat membawa karung putih yang sekarang menjadi coklat tua, tapi tetap saja langkah ini meluluhkan lemah demi kebutuhan.

Menggerutu dalam pikiran, apakah masih tersisa untuku, tak apa mereka tidak mau biar aku saja, akan kujadikan barang berharga untuku, kenapa harus hawatir padahal yang dicari itu yang menghalangi pandangan, merusak wewangingan jadi tinggal kutapakan kaki ini semampuku pasti akan ku pinggul dengan karungku.

Bersabarlah badan, tak usah hawatir kamu sudah terbiasa dengan beban, tak perlu risau wahai hati jikalau ada kata-kata dan tatapan yang tajam karena sudah biasa kita redam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline