Lihat ke Halaman Asli

A Man in A World: Introduction

Diperbarui: 5 Oktober 2025   01:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bandung. Sumber ilustrasi: via KOMPAS.com/Rio Kuswandi

PENGENALAN DIRI

Hello Kompasiana! Sebelumnya, perkenalkan nama Aku Mehta Syuja Harahap. Di blog pertama ini, sebagai bagian dari tugas penulisan kreatif, Aku ingin mengajak Anda untuk mengenal lebih jauh siapa Aku, apa yang Aku minati, serta bagaimana Aku mengembangkan keterampilan komunikasi Aku di dunia akademis. 

Aku adalah seseorang yang dilahirkan di Bandung, tetapi dibesarkan di Medan, dan sekarang sedang menempuh pendidikan tinggi di Bandung. Sedikit membingungkan? Mungkin. Sekarang Aku sedang menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, lebih spesifiknya di jurusan Ilmu Komunikasi. Sebelumnya, Aku menghabiskan masa-masa SD, SMP, dan SMK di Medan.

Saat kecil, Aku adalah seseorang yang berbicara jika hanya diperlukan. Hal itu disebabkan lebih karena Aku adalah seseorang yang pemalu sejak kecil. Ditambah dengan sifat Aku yang memiliki kecemasan sosial. Ketertarikan Aku terhadap komunikasi muncul sejak Aku sering melihat berbagai dokumenter, film-film, atau bagaimana sebuah iklan dapat membuat jutaan orang berbondong-bondong untuk membeli produk. Saya menyadari bahwa kekuatan terbesar di dunia modern adalah persuasi. Dan persuasi terbaik lahir dari komunikasi yang cermat, etis, dan relatable. Bagaimana kita menyampaikan pesan, memilih kata yang tepat, serta memahami makna yang tersirat dalam komunikasi, adalah hal-hal yang sangat menarik bagi Aku. Aku merasa bahwa komunikasi bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga mendengarkan, memahami, dan memberikan respon yang tepat sesuai dengan situasi. Sungguh sebuah skill yang harus didapatkan.

AT CAMPUS

Jurusan Ilmu Komunikasi memberikan kesempatan untuk memahami berbagai aspek penting, seperti teori komunikasi, hubungan masyarakat, media massa, komunikasi digital, hingga pengembangan keterampilan public speaking. Semua ini sangat relevan dengan perkembangan zaman, di mana teknologi informasi berkembang sangat pesat. Oleh karena itu, Aku merasa bahwa Ilmu Komunikasi adalah jurusan yang tepat untuk menambah wawasan saya dan mempersiapkan diri untuk berkarir di berbagai bidang, mulai dari media, marketing, hingga hubungan masyarakat.

Aku adalah seseorang yang introvert. Jadi, memasuki jurusan Ilmu Komunikasi telah memberikan pengalaman dan pengetahuan yang sangat berharga bagi Aku. Setiap semester, Aku mempelajaari materi-materi yang membuka wawasanku tentang teori-teori dalam komunikasi, psikologi komunikasi, serta cara-cara yang efektif dalam menyampaikan pesan kepada publik. Aku dapat belajar bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan benar dalam berbagai konteks---baik dalam situasi formal maupun informal. Selain itu, Aku juga semakin paham bagaimana media massa dan media sosial berperan penting dalam membentuk opini publik. Dalam dunia yang serba cepat dan terhubung ini, penyebaran informasi bisa sangat berpengaruh terhadap cara pandang masyarakat terhadap suatu isu. Oleh karena itu, Aku semakin tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang komunikasi media, bagaimana cara media membentuk persepsi, dan bagaimana etika komunikasi dijaga dalam dunia jurnalistik.

 Salah satu pengalaman yang sangat berkesan selama kuliah adalah saat saya mengikuti mata kuliah "Psikologi Komunikasi" dimana kami mempelajari bagaimana aspek-aspek psikologis mempengaruhi cara kita berkomunikasi. Dalam mata kuliah ini, Aku belajar tentang bagaimana persepsi, emosi, dan kondisi psikologis seseorang dapat mempengaruhi cara pesan diterima dan dipahami. Aku juga mendalami bagaimana kita bisa mengoptimalkan komunikasi untuk mencapai pemahaman yang lebih baik dengan lawan bicara.

Selain itu, Aku mendapatkan kesempatan untuk melakukan penelitian terkait psikologi komunikasi dalam konteks komunikasi interpersonal. Proses ini mengasah kemampuan Aku untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi efektif, seperti perbedaan latar belakang, budaya, dan kondisi mental seseorang. Pengalaman ini sangat membuka wawasan Aku tentang bagaimana komunikasi bukan hanya sekadar pertukaran informasi, tetapi juga proses yang dipengaruhi oleh faktor psikologis yang mendalam.

OFF CAMPUS

Disaat Aku tidak digempar dengan tugas-tugas kuliah, Aku menghabiskan waktu luangku dengan bermain bola. Sejak kecil, saya selalu suka bermain bola dan ---seperti kebanyakan anak-anak Indonesia--- bermimpi untuk menjadi pemain bola. Meskipun mimpiku tidak tercapai, Aku masih menikmati bermain bola di waktu luang orang-orang yang sudah kuanggap saudara. Bagi Aku, bermain bola adalah salah satu cara untuk mengekspresikan diri tanpa tuntutan-tuntutan dari luar. Hanya Aku, Bola, dan Lapangan luas yang dapat kuanggap sebagi kanvas. Olahraga juga membantu Aku untuk lebih disiplin dan mendapatkan energi positif yang menjaga keseimbangan antara kehidupan akademik dan personal. Any better reason to be alive?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline