Olah raga catur boleh di bilang olah raga otak yang menarik. Dikatakan menarik karena dengan bermain catur setiap pemain catur dapat mengasah otaknya dan mengembangkan daya pikir serta kecerdasan di atas papan hitam putih 64 kotak ini.
Harus diakui bahwa bermain catur selain mengasah otak juga memberdayakan seni bermain yang memikat dalam mengendalikan buah catur diatas papan sesuai pilihan pembukaan dan pertahanan permainan berdasarkan teori catur yang baku.
Nah, setiap pemain catur yang memiliki hobi bermain tak akan meninggalkan kesempatan untuk hadir menyaksikan suatu turnamen yang dilaksanakan di daerahnya.
Sebagai mantan pemain catur dan juga lama bergelut dalam kepengurusan organisasi olah raga catur di daerah (PERCASI SULUT) saya tergerak untuk hadir dalam ajang turnamen catur beregu di kota Manado.
Ada kerinduan untuk berjumpa dengan para pengurus PERCASI Sulut dan para pecatur yang dulunya sering berinteraksi dalam berbagai kegiatan catur di daerah.
Kemarin pagi menjelang siang, saya berkesempatan menyaksikan pembukaan turnamen catur beregu di lantai 8 LAW TOWER gedung Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi Manado.
Turnamen catur beregu dalam rangka memeriahkan Dies Natalis ke 64 Fakultas Hukum Unsrat ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Hukum Dr Emma V.T Senewe, SH, MH
Dr Emma Senewe SH MH, dekan FH Unsrat memberi sambutan pembukaan turnamen (sumber:dokpri)
Eugenius N Paransi, SH MH selaku koordinator panitia turnamen melaporkan sebanyak 40 regu catur telah mendaftar untuk ikut turnamen ini. Regu catur ini berasal dari regu catur kota Manado, kota Bitung, kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan dan Bolaang Mongondouw.
para pecatur sedang bertanding (sumber:dokpri)