Lihat ke Halaman Asli

Johanis Malingkas

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Apakah Perlu Ada "Pemetaan" Lokasi Kompasianer?

Diperbarui: 11 Juli 2020   04:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kompasianer(sumber:kompasiana.com)

Kompasianer adalah sebutan buat penulis di kompasiana. Berapa jumlah kompasianer nya saya belum tau secara pasti. Mungkin saja sekitar ratusan ribu orang yang tersebar di Indonesia dan bahkan yang ada di luar negeri.

Kompasianer juga dikenal sebagai jurnalis warga yang diberi label kompasianer terverifikasi hijau atau biru. 

Betapa pentingnya peran dan kehadiran kompasianer di kompasiana yang setiap hari mempublis artikel dengan beragam kategori, baik politik, ekonomi, humaniora, gaya hidup dan lain sebagainya. Alangkah sepinya Kompasiana bila kompasianer tidak akan mempublis artikel-artikel nya.

Faktanya kompasiana tetap eksis dengan sajian tulisan tulisan yang aktual, bermanfaat, menarik, inspiratif, unik dan kadang kala diberi rating tidak menarik pula.

Adalah menarik tulisan kompasianer Minami dengan judul Fakta Kompasianer di Kompasiana. Tulisan lama edisi 6 April 2010 tentang kriteria kompasianer menurut versinya. Minami mengklasifikasikan kompasianer terdiri atas: kompasianer senior, kompasianer wartawan, kompasianer abal abal, kompasianer komentator, kompasianer 'gelap' dan silent reader.Selengkapnya dapat disimak disini:https://www.kompasiana.com/maharsi/54ffad3ea33311404c5108e9/fakta-kompasianer-di-kompasiana .  Kompasianer ini bergabung sejak 11 Desember 2009 dan mempublis artikel 1399 dan artikel terakhir ditulis 26 Juni 2013 dengan tajuk Mantan Presiden PKS Meniru Presiden Pertama RI.

Kalau pada akhir akhir ini muncul istilah 'kasta' dalam kompasiana, hal ini sudah pernah ditulis Minami dalam tulisannya yang dikutip dari tulisan kompasianer Firman Seponada.

Nah kembali ke judul diatas, sebuah pertanyaan yang muncul dalam pikiran saya apakah perlu ada pemetaan lokasi kompasianer? Apa manfaatnya?Menurut saya pribadi dengan adanya pemetaan lokasi kompasianer kita dapat saling lebih mengenal pribadi sesama kompasianer terutama dalam berinteraksi dan lebih mengenal gambaran umum wilayah dan kebudayaan sang kompasianer.

Manfaat lainnya kita dapat mengetahui potensi penyebaran kompasianer di Indonesia atau dunia sebagai potensi SDM jurnalis warga. Melalui pemetaan lokasi ini kita dapat pula mengetahui dimana daerah terbanyak dan paling sedikit terdapat kompsianer.

Memang di Kompasiana ada komunitas yang jelas telah menggambarkan lokasi tempat kompasianer, misalkan: KOMBES (Komunitas Kompasianer Brebes), Komposono (Komunitas Kompasianer Solo Raya), Ketapels(Komunitas Kompasianer Tangsel Plus), Kompak Tawwa (Kompasianer Makassar), Komed (Kompasianer Medan), Kompasianer Jogya, Kompasianer Bandung, KOMPAL (Kompasianer Palembang), KONEK Surabaya dan lain lain.

Ada pula komunitas kompasianer berdasarkan hobi mereka antara lain: KPK, Komik, Fiksiana, Rumpies the club, Koprol dan lain lain.

Nah, saya dapat mengetahui lokasi kota kompasianer bila dia dalam artikelnya menuliskan tempat tinggalnya, misalkan kompasianer Rustian Al Ansori mencantumkan Sungailiat, Bangka Blitung, Johanes Krisnomo di Bandung. Sayapun sering menuliskan Manado.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline