Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Fisika untuk Hiburan 46 (Cahaya): Manusia Tidak Kasat Mata

Diperbarui: 4 Agustus 2021   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster film The Invincible Man (Manusia Tidak Kasat Mata) tahun 2020. Sumber: https://cinema2cinema.com/

Dalam karyanya, Ruslan dan Ludmila, penyair terkenal Rusia Alexander Pushkin memberikan uraian klasik tentang topi ajaib dalam sebuah legenda tua tentang yang membuat pemakainya tidak kasat mata.

Manusia Tidak Kasat Mata
Dalam novel The Invisible Man (Manusia Tidak Kasat Mata), H.G. Wells ingin kita percaya bahwa sangat mungkin untuk membuat diri kita tidak kasat mata. Griffin,* tokoh fiksional utama dalam novel itu, yang oleh Wells disebut sebagai fisikawan paling brilian yang pernah dikenal dunia, menemukan cara untuk membuat tubuh manusia tidak kasat mata.

*Griffin melakukan penelitian dalam bidang optik dan eksperimen untuk mengubah indeks bias tubuh manusia menjadi indeks bias udara, sehingga menjadi tidak kasat mata.

Catatan:
Sebuah film pada 2020 diberi judul yang sama dengan novel H.G. Wells pada 1897 (124 tahun yang lalu).

Dalam bagian berikut Griffin menjelaskan metodenya kepada seorang kenalannya, Dr. Kemp:
" ... visibilitas tergantung pada kerja benda-benda yang kasat mata pada cahaya....
Anda tahu betul bahwa tubuh menyerap cahaya, atau memantulkan atau membiaskannya. Jika tidak memantulkan atau membiaskan atau menyerap cahaya, maka tubuh tidak kasat mata.

Misalnya Anda melihat sebuah kotak merah buram, karena warna itu menyerap sebagian cahaya dan memantulkan sisanya, yaitu semua bagian merah dari cahaya. Jika tidak menyerap bagian tertentu dari cahaya tetapi memantulkan semuanya, maka kotak itu berwarna putih bersinar.

Permukaan sebuah kotak perhiasan dari perak tidak akan menyerap maupun memantulkan cahaya, tetapi hanya di bagian tertentu, sehingga Anda bisa melihat tampilan cemerlang dari pantulan dan tembus cahaya (translusensi) yang berkedip.

Ini seperti sebuah kerangka cahaya. Sebuah kotak kaca tidak akan begitu cemerlang, tidak begitu jelas terlihat dibandingkan kotak perak, karena lebih sedikit pembiasan dan pemantulan... jika Anda memasukkan sekeping kaca biasa ke dalam air, terlebih lagi jika Anda memasukkannya ke dalam cairan yang lebih rapat daripada air, kaca itu akan menghilang, karena cahaya yang lewat dari air ke kaca hanya sedikit yang dibiaskan atau dipantulkan. Kaca itu menjadi tidak kasat mata seperti semburan gas batubara atau hidrogen di udara."

"Ya," kata Kemp, "itu jelas demikian. Setiap siswa sekolah saat ini tahu semua itu."

"Dan Kemp, inilah fakta lain yang diketahui oleh siswa sekolah mana pun. Jika sekeping kaca dihancurkan dan digerus menjadi bubuk, ia menjadi lebih kasat mata saat berada di udara, karena akhirnya akan menjadi bubuk putih buram. Ini karena penggerusan melipatgandakan permukaan kaca tempat terjadinya pembiasan dan pemantulan. Dalam kepingan kaca hanya ada 2 permukaan, tetapi dalam bubuk kaca cahaya dipantulkan atau dibiaskan oleh setiap butir bubuk yang dilewatinya, dan sangat sedikit yang menembus bubuk itu.

Tetapi bubuk kaca itu segera menghilang jika dimasukkan ke dalam air. Bubuk kaca dan air memiliki indeks bias yang hampir sama, sehingga cahaya mengalami pembiasan atau pemantulan yang sangat sedikit ketika melewati bubuk kaca ke air.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline