Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Fisika untuk Hiburan 21 (Panas): Kipas

Diperbarui: 31 Juli 2021   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kipas lipat. Sumber: tangkap layar dari ecommerce

Ketika para wanita mengipasi diri mereka sendiri, mereka secara alami merasa sejuk. Orang-orang lain di dekat para wanita itu mungkin mengira bahwa kegiatan ini benar-benar tidak berbahaya bagi mereka, dan bahwa mereka hanya harus berterima kasih kepada para wanita yang mendinginkan udara itu. Mari kita lihat apakah ini benar-benar demikian.

Mengapa kita merasa lebih dingin saat mengipasi diri sendiri? Itu karena udara yang bersentuhan langsung dengan wajah kita menghangat. Lapisan udara tak kasat mata yang hangat inilah yang "memanaskan" wajah, atau dengan kata lain, mencegahnya mengeluarkan panas lagi.

Saat udara di sekitar wajah tidak bergerak, lapisan udara hangat ini secara bertahap didorong oleh udara yang lebih dingin dan lebih berat. Ketika kita mengipasi lapisan udara hangat ini, wajah kita bersentuhan dengan lebih banyak bagian baru dari udara yang tidak dihangatkan, yang melepaskan kehangatannya. Begitulah cara kita mendinginkan diri.

Kipas lipat. Sumber: tangkap layar dari ecommerce

Akibatnya, ketika mengipasi diri, para wanita terus mengocok lapisan udara hangat, menggantinya dengan udara tak hangat. Bagian udara ini menghangat hingga terbawa pergi dan digantikan oleh bagian lain dari udara yang tidak dihangatkan.

Dengan demikian, berkipas mempercepat pencampuran udara dan membantu menyamakan temperatur di seluruh ruangan dengan cepat. Dengan kata lain, itu menyejukkan si pengipas dengan mengorbankan udara dingin yang menyelimuti orang lain yang berdekatan.

Ada satu keadaan lagi dari pentingnya berkipas, yang akan diuraikan di bawah ini.

Angin. Sumber: www.lambrecht.net

Mengapa Angin Membuat Kita lebih Dingin?
Banyak orang yang tahu bahwa dalam cuaca yang tenang, embun beku tidak menggigit separah yang terjadi pada cuaca berangin. Namun, tidak semua orang menyadari dengan jelas mengapa demikian.

Hanya makhluk hidup yang lebih merasakan dingin dalam cuaca berangin. Penunjuk pada termometer sendiri tidak turun, yang berarti temperaturnya sama pada cuaca yang tenang maupun berangin.

Alasan orang merasakan dingin yang begitu tajam pada hari yang berangin dan dingin adalah, pertama-tama, karena dibandingkan dengan cuaca tenang, angin membawa pergi lebih banyak kehangatan dari wajah dan dari tubuh orang itu secara umum, ketika lapisan udara yang menyelimuti tubuh dihangatkan oleh tubuh tidak begitu cepat digantikan oleh bagian baru dari udara dingin.

Jika angin semakin kuat, semakin besar pula massa udara yang bersentuhan dengan kulit Anda setiap menit dan, akibatnya, semakin besar jumlah kehangatan yang dibawa pergi dari tubuh Anda setiap menit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline