Lihat ke Halaman Asli

Joko Martono

TERVERIFIKASI

penulis lepas

Gara-gara Menulis, Saya Semakin Mengindonesia

Diperbarui: 7 Februari 2020   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menulis dalam konteks ini tidak lain adalah bercerita. Bercerita tentang sesuatu (topik) yang sudah tertuang dalam teks bisa disampaikan melalui tatap muka dalam kelompok kecil maupun forum diskusi yang diikuti banyak orang. Apabila ingin mencapai jangkauan lebih luas bisa memanfaatkan atau disampaikan melalui media.

Nah, bercerita di sini tentunya ada beberapa macam bentuknya yang pada lazimnya terbagi menjadi cerita fiksi dan cerita non-fiksi.

Cerita fiksi, merupakan cerita atau tulisan yang disusun atas dasar ide/gagasan murni dan hanya ada dalam pikiran diri penulisnya (dunia subyek), ini menuntut pengembangan daya imajinasi sebagai proses kreatif yang sangat personal dan otentik. Sedangkan cerita non-fiksi, yaitu cerita atau tulisan tentang/berupa fakta-fakta yang ada di sekitar kita (dunia obyek).

Sayangnya saya sendiri kurang mahir untuk membuat karya fiksi mengingat keterbatasan kemampuan imajinasi dan waktu saban harinya yang terfokus pada penyusunan karya-karya non-fiksi sebagai tuntutan pekerjaan.

Umumnya sebagai tim pekerja lapangan (researcher), memang setiap saat seringkali saya harus berhadapan dengan pengumpulan informasi/data berkait topik apa saja yang menjadi tema dan sudah direncana/ditetapkan. Karenanya pencermatan terhadap fenomena dan fakta-fakta serta literatur pendukung tak akan pernah bisa dilepaskan.

Produknya tentu saja bisa ditebak, yaitu karya berupa tulisan. Terutama yang bermanfaat sekaligus ikut berkontribusi dalam memberi masukan bagi pihak yang berkompeten. Wujud tulisan tersebut di antaranya: laporan hasil riset, makalah seminar/diskusi, tulisan untuk jurnal, majalah/artikel di media arus utama, buku teks, bahkan yang paling banyak menyita waktu yakni terlibat dalam tim redaksional penerbitan + banyak persoalan yang harus dihadapi.

Bekerja untuk memproduksi tulisan seperti disebut di atas, kerap pula dimintai tolong untuk menyusun naskah misalnya untuk publikasi, sosialisasi, tutorial, pelatihan hingga di pelosok perdesaan semakin menambah pengalaman di lapangan.

Berkecimpung di bidang tulis menulis memang cukup menantang, tak akan pernah ada berhentinya -- sehingga kalau boleh saya katakan bahwa memilih pekerjaan yang tidak pernah dipensiunkan adalah menjadi penulis, dan tentunya menyesuaikan dengan kultur di mana kita berada serta teknologi terkini yang dipergunakan.

Baca juga ini.

Gara-gara menulis, atau bergelut di bidang penulisan ternyata saya hampir setiap tahun bertemu dan saling mengunjungi sahabat atau relasi dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Papua, NTT, NTB. Sedangkan untuk lokasi Jawa dan Bali tak perlu ditanyakan lagi, karena saking seringnya menjelajah sebagian besar wilayah ini hingga pelosok.

Hal yang paling mengesankan dalam menjajaki dunia kepenulisan adalah manakala terlibat langsung dalam pengumpulan/penggalian data di berbagai lokasi hingga tersusun produk berupa karya tulis yang bisa dipertanggngung jawabkan, mendapat undangan ikutan seminar (sebagai pemakalah atau peserta), berinteraksi dengan berbagai suku bangsa, membantu menyusun naskah, membantu pemberdayaan dan pengembangan daerah  berbagai kota di negeri tercinta -- semakin membuka wawasan saya untuk saling berbagi, berkolaborasi dan saling memahami sekaligus menghargai perbedaan dalam keberagaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline