Lihat ke Halaman Asli

Jimmy Haryanto

TERVERIFIKASI

Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Presiden Jokowi dan Menteri Anis: Kita Butuh Orang Seperti Mr R. Soerjadi!

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di tengah-tengah masih maraknya korupsi yang melibatkan hampir semua pihak, terutama polisi, pengacara, jaksa dan hakim, ada sosok luar biasa yang pernah dimiliki negara kita namun namanya jarang terdengar, pada hal seharusnya prinsip hidupnya perlu disuarakan dengan suara keras agar para pengacara atau penegak hukum sadar betapa mulianya pekerjaan mereka.

Namanya Mr R. Soerjadi. Dia pernah menjadi Ketua Pengadilan Negeri Bondowoso. Lalu menjadi pejabat pemeritah (residen Besuki berkedudukan di Bondowoso) walaupun sesungguhnya tidak dikehendakinya; namun karena desakan pemuda pejuang akhirnya dia menerima. Setelah itu ia menjadi pengacara yang idealis sampai akhir hidupnya.

Salah satu yang menarik adalah prinsip hidupnya yang tegas, anti korupsi, namun teguh dalam pendirian serta sangat menghargai nilai-nilai kemanusiaan.

Sebelum ia meninggal dunia, ia berpesan kepada putranya yang di kemudian hari menjadi pengacara tersohor yakni Trimoelja D Soerjadi yang membela kasus Marsinah, agar mencari pekerjaan lain saja jika tidak bisa hidup dari pengacara sebab pengacara itu pekerjaan mulia dan tidak boleh dipengaruhi oleh suap atau materi.

Sebelum meninggal dunia Mr Soerjadi memanggil anaknya Trimoelja yang sudah jadi pengacara dan mengatakan: "Kalau kamu tidak bisa hidup dari profesi ini, carilah pekerjaan lain. Jangan tetap menjalani profesi ini, tetapi karena harus tetap hidup, lalu mencemari kehormatan profesi dengan menyuap hakim; atau sebaliknya, menerima suap. Jangan membuat bapak malu karena kamu melakukan hal tercela sebagai pengacara." Saat lain dia mengatakan kepada anaknya: "Jangan sekali-kali menawar-nawarkan jasamu denegan memengaruhi orang untuk menjadi klien, apalagi menyuap dan menerima suap. Hindari jauh-jauh itu."

Mr Soerjadi juga sangat benci jika ada hakim yang mau menerima atau meminta duit dari pihak yang berperkara. Dia pernah mengembalikan perkara yang ditanganinya, yakni sahabatnya sendiri, karena sahabatnya itu memberikan uang kepada hakim yang menangani perkaranya.

Mr Soerjadi juga rela mati demi mencegah eksekusi para tentara Jepang yang sudah menyerah dan senjatanya sudah dilucuti atas bujukan Soerjadi. Dia membuka bajunya dan mengatakan kepada para pemuda pejuang yang ingin membinasakan tentara Jepang yang sudah menyerah itu harus berhadapan dengan mayat Soerjadi dulu. Akhirnya para pemuda itu tidak jadi membinasakan tentara Jepang yang sudah menyerah itu dan pemerintah Indonesia yang baru merdeka itu mendapat pengakuan atau kepercayaan dari tentara Sekutu bahwa pemerintah baru Indonesia itu memang layak memerintah.

Mr Soerjadi lulus Recthshoogeschool (semacam Fakultas Hukum) tahun 1931, dia termasuk pemuda yang ikut mengikrarkan Soempah Pemoeda 1928. Dia meninggal tanggal 12 Oktober 1980. Dia adalah ayah kandung pengacara terkenal Trimoelja D. Soerjadi yang sejajar dengan pengacara terkenal Adnan Buyung Nasution, Todung Mulya Lubis, dll.

Seandainya Mr Soerjadi masih ada tentu dia sedih melihat keserakahan para polisi, pengacara, jaksa dan hakim saat ini. Namun bisa juga dia memberikan semangat dan nasehat agar jangan ada lagi orang yang mau mencemarkan profesi mulia yang mereka emban. Jika tidak bisa hidup dari dunia penegak hukum itu lebih baik mencari pekerjaan lain. Tapi putranya Trimoelja Soerjadi nampaknya berhasil menerapkan ajaran dan prinsip yang mulia itu.

Semoga Presiden Jokowi dan Menteri Anas Baswedan mau meminta para guru mengajarkan prinsip-prinsip baik dan positif yang dianut Mr Soerjadi ini, agar negara kita akan lebih baik lagi karena akan muncul tokoh-tokoh muda idealis yang kebal terhadap praktik-praktik korupsi. Rasanya sedih sekali mendengar ungkapan para polisi dan pengacara kaya sekarang yang mengatakan tokoh seperti Jenderal Hoegeng Imam Santoso dan pengacara Mr. R Soerjadi sudah merupakan masa lalu yang tidak relevan lagi. Tetapi semoga itu hanya ungkapan minoritas yang akan segera hilang di bumi Indonesia yang akan bebas korupsi ini.

Dicuplik dari buku "Trimoelja D. Soerjadi: Manusia Merdeka: Sebuah Memoar" (2014).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline