Lihat ke Halaman Asli

Jihan Fauziah

@jurnaljihan

Belajar dari Anak Semua Bangsa, Kelanjutan Novel Bumi Manusia

Diperbarui: 10 September 2019   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

"Kau pribumi terpelajar! Kalau mereka itu, pribumi itu, tidak terpelajar, kau harus bikin mereka terpelajar. Kau harus, harus, harus, harus bicara pada mereka, dengan bahasa yang mereka tahu" -- hal 72-73  - Anak Semua Bangsa

Suatu hari jika anak saya bertanya, "Ibu, bagaimana gambaran tingkah manusia di dunia sejatinya?" Maka akan saya jawab, "coba baca buku Bumi Manusia karya Pramoedya. Kemudian, jika dia lanjut lagi bertanya, "Ibu, mengapa aku harus belajar ilmu dunia?" Maka akan saya jawab, "coba buku Anak Semua Bangsa karya Pramodya." Tapi, jika dia tanya, "Ibu, kenapa ilmu dunia dan akhirat harus seimbang?" Maka, akan saya jawab, "coba dalami Al-Quran,"

Masih dalam latar waktu tahun 1800an, Anak Semua Bangsa karya Pramoedya. Salah satu dari seri tetralogi Pulau Buru yang mendunia. 545 halaman, tepat akhir bulan Februari selama satu bulan saya menyelesaikannya. 

Banyak hal, yang bisa saya ambil dari buku tersebut. Kekaguman Minke pada bangsa Eropa, akhirnya terpatahkan setelah menyimak begitu dalam kehidupan petani desa yang diperlakukan semena-mena.

Apakah arti menulis dengan bahasa sendiri? Apakah arti mempelajari ilmu-ilmu Eropa yang memajukan peradapan bumi? Dalam cerita ini, Nyai Ontosoroh masih bertingkah sebagai peran utama. Mendukung Minke, untuk menulis dengan bahasanya sendiri. 

Begitu pula dengan Jean Maris. Tapi Minke, takubahnya batu yang keras. Percaya bahwa, keyakininannya pada Eropa dengan menulis gaya Eropa, akan berdampak pada kesuksesannya kelak. 

Sahabatnyapun sudah mengingatkan, "Tanpa mempelajari bahasa bangsa-bangsa lain, terutama Eropa, orang tak akan mengenal bangsa-bangsa lain. Bahkan tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang takkan mengenal bangsanya sendiri" --- Anak Semua Bangsa - Hal. 158.

Lewat buku ini, saya akan bilang pada anak saya, "pelajari ilmu seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya. Pelajari ilmu sampai ke Negeri Eropa. Tapi, jangan lupa. Kau punya rumah auntuk pulang. 

Dan kauperlu membagikan apa yang kamu pelajari, untuk orang-orang yang membutuhkan. Terutama yang ada di negerimu agar kamu tahu siapa dirimu sebarnya." Jadi, kenapa saya akan merekomendasikan buku ini untuk anak saya ketika dia remaja? Apa isinya?

 

Belajar Mengenali Diri Sendiri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline