Lihat ke Halaman Asli

hasran wirayudha

welcome to my imagination

SKD CPNS Banyak yang Gagal, Seberapa Tepat Sistem Passing Grade?

Diperbarui: 6 November 2018   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak instansi yang sudah melaksanakan SKD untuk seleksi CPNS tahun 2018, namun hasilnya sungguh mengejutkan karena yang memenuhi passing grade hanya sedikit sekali bahkan ada di salah satu instansi yang mana jumlah peserta yang ikut tes lebih dari 1000 tetapi hanya 12 orang yang lulus. Ini menyebabkan banyak formasi yang kosong padahal untuk melaksanakan seleksi CPNS memerlukan anggaran yang cukup besar, belum lagi waktu dan tenaga rasanya tidak efektif dan efisien.

Dari pantauan beberapa instansi banyak peserta yang tidak lulus pada bagian tes kepribadian (TKP) yang memang passing gradenya tinggi yaitu 143 atau sekitar 81% harus menjawab dengan tepat ( nilai 5). Untuk passing grade TWK dan TIU berada di angka 75 dan 80 atau kurang lebih 50%.

Secara rasional memang tes kepribadian bukan perkara menghitung atau menghapal lebih kepada sikap pribadi atas beberapa kasus yang jadikan soal, ibaratnya tanpa belajar pun kita tahu mana yang tepat dan mana yang kurang tepat. Namun kenapa justru soal yang mudah malah banyak yang tidak lulus?

Dibandingkan dengan soal cpns tahun lalu, soal 2018 ini tidak terlalu berbeda, hanya saja untuk pilihan jawabnnya hampir  semua tepat sehingga banyak yang kesulitan memilih mana yang tepat. 

Selain kemiripan jawaban yang jadi masalah adalah kita dihadapkan dalam kasus atau keadaan yang tidak jelas secara subjek misalnya anda adalah atasan atau pimpinan, atau anda hanya sebagai sesama karyawan. Sehingga tindakan yang akan dilakukan atas kasus tertentu akan memiliki jawaban yang berbeda.

Passing grade memang ditetapkan untuk proses seleksi dasar namun mengenai berapa persennya tentu perlu pertimbangan matang misalnya ada seoarang peserta yang secara teknis ( IT ) memiliki kemampuan mumpuni dalam bidangnya namun hanya gara-gara salah satu passing grade tidak tercapai katakanlah TKP nya hanya 120 maka dia tidak lulus.

Kemudian ada peserta yang keterampilannya minim tetapi karena lulus SKD maka berhak lanjut tes berikutnya, saya rasa ini kurang adil apabila semua peserta dikompetisikan pada yang bukan bidangya. Sehingga yang lulus nanti tidak menjamin kualitasnya.

Misalnya seorang pelamar formasi IT, dikompetisikan dibidang IT.

Pelamar formasi pengajar (guru), dikompetisikan dibiang guru.

Pelamar formasi akunting, dikompetisikan dibidang akunting.

Oke saat ini memang ada yang namanya SKB ( bidang), tetapi yang bisa ikut hanya yang lulus SKD, padahal SKD tidak menjamin kemampuan yang sebenarnya. diantara yang tidak lulus itu pasti ada yang memiliki kualitas pada bidangnya, jadi menurutku kurang tepat kalau seleksi SKD menggunakan sistem passing grade untuk kelulusannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline