Lihat ke Halaman Asli

Yudax

Santui

Syair Qalbu dalam Mushaf Cinta

Diperbarui: 21 Oktober 2021   00:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Beragam warna dunia percintaan, mewarnai perjalanan hidup, warna-warna menghiasi kanvas kehidupan, terkadang kanvas hanya bercorak hitam putih digoresi sedikit kemilau warna cerah, hal ini disebabkan karena selalu terpuruk menata alur percintaan, hidup perlu pengelolaan alur yang dilandasi dengan ilmu, iman dan sabar, ketiganya merupakan landasan pijakan kehidupan, semakin bertambahnya usia maka diperlukan peningkatan ilmu, iman dan sabar, jika tidak, maka proses berkehidupan selalu gelisah dan terpuruk akibat dari tidak mampu memaknai hidup yang bijak.

Bahagia karena cinta, sakit hati karena cinta, pengkhianatan permainan cinta, menguraikan sejuta hikayah, saat bahagia terkadang kesyukuran yang nampak, namun jika sakit karena cinta maka yang diuraikan dalam hidup hanyalah kesedihan, viii kebencian, dahulu indah sekarang suram, reaksinya beragam, bahkan membenci sampai akhir hayat, ungkap doa kebencian, terselip berbagai kata-kata yang tidak menyenangkan, menggerogoti batin dan mengubah karakter kebaikan menjadi jahat.

Hikayah ini sebagai renungan cinta dibalik hikayah, berisikan kumpulan cerita cinta, suka maupun duka berbalut perih, kumpulan puisi, kumpulan sajak dan qias qalbu atau poinpoin renungan, tak selamanya belajar dari orang sukses untuk menjadi sukses, tapi belajarlah dari kegagalan agar tak mengalami kegagalan yang sama.

Cerita dalam buku ini, tidak menyinggung siapapun, apabila ada kesamaan kisah, dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf. Semoga kehadiran buku ini dapat bermanfaat positif untuk proses hidup dalam kehidupan yang lebih baik. Tentunya dengan membuka diri untuk mau memperbaiki diri. Keyakinan penulis bahwa setiap diri mampu menjadi lebih baik, tergantung kemauan dan ikhtiar.

Hidup adalah cobaan, cobaan mendidik kita untuk menjadi dewasa, menguraikan cobaan dengan bijak tidaklah mudah, juga tidak sulit, maka diperlukan ilmu, iman, sabar dan membaca hikayah alam berupa pengalaman insan lain yang bisa kita maknai sebagai pembelajaran untuk kita melangkah.

Buku ini terdiri dari dua puluh enam kisah menarik. Salah tiga dari kisahnya mengenai Mutiara Kasih Kie Matubu Rindu dalam Doa, Masa Depan ku Terhenti Harus Mengabaikan Orang Tua dan Cintai Pujaan Hati Tanpa Harus Mengabaikan Orang Tua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline