Lihat ke Halaman Asli

Iis Siti Aisyah

Teacher | Reader | Freelance Writer

Belajar dari Cerita Kawanan Burung Mako dan Miko

Diperbarui: 21 April 2019   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber gambar: Tempo.co)

Suatu hari, aku curhat permasalahan hidup kepada salah satu temanku. Ternyata, aku ga salah memilih teman dalam hal ini. Karena selain mendengar keluh kesah, dia juga dengan sabar menasehati dan memberikan kisah-kisah menarik.

Entah karena masuk dalam ceritaku atau bagaimana dia benar-benar mengarang cerita ini tanpa baca atau mendengar kisah ini lebih dulu. Bukan seorang penulis pada umumnya, tapi cerita yang dia buat menarik. Akupun teringat dengan satu buku yang pernah kubaca berjudul "Who Moved My Cheese", meskipun jelas beda sekali alur ceritanya.

Kemudian aku meminta izin untuk membagikannya di blog ini, dan diapun membolehkannya. Penasaran? Begini ceritanya:

Di suatu lembah hidup dua ekor burung sebut saja mereka Miko dan Mako. Mereka hidup bersama,sehari-harinya selalu hidup bersama mencari makan dan tidurpun mereka selalu bersama. Hari-haripun berlalu, sampai musim paceklik tiba, lembah tempat mereka tinggal menjadi kering. 

Sumber makanan menjadi sedikit dan semakin lama semakin sulit dicari, paceklik pun mencapai puncaknya sampai lembah menjadi sangat gersang Miko dan Mako kelaparan karena sulitnya mencari makanan, Mako akhirnya kelelahan tidak bisa mencari makanan. Karena iba Miko sekalipun kelelahan, terus mencari makanan dan ketika ada makanan ia bagi dengan Mako. 

Hari demi hari berlalu, sampai Miko yang akhirnya kelelahan. Mako terus terbang mencari makanan. Ketika hari mulai senja, Miko terbangun dari tidurnya, karena Mako tidak kunjung datang Miko akhirnya mencari dan menemukan Mako yang sedang asik makan, kemudian menyapanya. 

Miko: "Wah ada makanan,bagi dong Mako!" Mako: "Iya ini ambilah"

 Mako membagi makanannya sedikit pada Miko padahal dia sudah kekenyangan. Karena kekenyangan Mako tidak bisa terbang dan akhirnya mereka memutuskan untuk tidur di sana, ia tidak pulang ke tempat biasa mereka tidur. Keesokan harinya mereka bangun dan kembali mencari makanan, Mako sangat semangat mencari makanan karena tenaganya normal, Miko yang kekurangan makan sangat lesu dan mulai kurus, ia pun tertinggal dari Mako. 

Sedikit demi sedikit Mako menemukan makanan dan mengumpulkannya sebagian (tanpa sepengetahuan Miko) untuk bejaga-jaga kalau ia kembali lapar, sayangnya Mako tidak peduli sama Miko dia tidak membagi makanan pada Miko karena ia takut kelaparan, Miko yang lesu karena lapar akhirnya terjatuh dan tidak bisa mengejar Mako sampai akhirnya Miko pingsan. 

Hari telah senja dan hampir gelap Miko tertidur karena pingsan di tempat lain Mako menjaga makanannya dan tidak memperdulikan Miko. Keesokan harinya Miko terbangun dari tidurnya dan ingat dengan Mako. Dalam hatinya Miko berkata; "bagaimana keadaan Mako." Miko sangat khawatir dan dengan lesunya dia berjalan karena tidak kuat terbang. 

Di sisi lain Mako kehabisan makanan dan mulai takut kelaparan, dia terbang ke sana ke mari mencari makanan dan tidak menemukan sedikit makananpun sampai akhirnya ia kelelahan dan pingsan. Disisi lainnya Miko yang mulai kehabisan tenaga juga ikut pingsan dan pasrah dengan keadaan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline