Lihat ke Halaman Asli

Isma Mufida

Semua ditulis hanya berdasarkan kejadian nyata. Jika nantinya takdir tak mengizinkan kita hidup bersama, izinkan aku tetap mencintaimu melalui tulisanku :)

Ceritakan Segala Hal, Asal Jangan Membahas Perpisahan

Diperbarui: 2 Mei 2018   06:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Kadang ada cemburu. 

Kita melihat sahabat kita yang dulu akrab dengan kita, kini tidak tertawa dengan kita, melainkan dengan teman baru mereka. 

Tak jarang kita iri. 

Karena mereka sepertinya begitu bahagia menjalankan setiap hal bersama, kemana mana bersama, yang dulu kita lah yang ada pada posisi mereka. 

Tapi sudahlah. Katakan selamat datang teman baru, tanpa melupakan sahabat lama kita. Kita cari sahabat sebanyak banyaknya. Asalkan tak memiliki musuh, itu jauh lebih sempurna. 

Aku hanya ingin, kita tetap seperti dulu. Saling bertegur sapa, saling berbagi keluh kesah, dan tetap saling membantu jika ada yang punya masalah. Kita tak hanya bersahabat, tapi kita keluarga. 

Jangan ada rasa tak percaya diri, kita tumbuhkan lagi rasa percaya antara kita. Tak usah saling membedakan, dimanapun tempat kita sekarang, ingatlah, kita pernah bernasip sama di bangku MA. 

Aku rindu kalian, 22 sahabatku. 

Hari demi hari, grup kelas kita semakin sepi. 

Terkadang hanya satu dua orang yang mampir hanya sekedar bercerita perihal isi hati. 

Apa yang salah dengan persahabatan kita? Mengapa sekarang mulai ada jarak? Mengapa sekarang seperti ada yang retak? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline