Lihat ke Halaman Asli

Zulkarnain El Madury

Lahir di Madura pada tahun 1963,

Tuhan itu Bertempat Tinggal

Diperbarui: 23 Agustus 2015   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Allah"][/caption]Salah satu aqidah Muhammadiyah dalam fatwa Tarjih disebut, bahwa Allah itu “Semayam di Arasy”, ada suatu tempat yang berada diatas langit, sebagaimana tercantum dalam firman Allah: “Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.

Keyakinan “Muhammadiyah” berdasarkan ayat ayat Allah yang banyak menempatkan kata Arasy, sebagai tempat tertinggi setelah Allah. Tidak ada yang lebih tinggi dari tempat itu kecuali Allah itu sendiri. Pembicaraan ini dalam ilmu kalam telah menimbulkan perdebatan yang cukup tajam dan hangat hingga sekarang. Berbagai kalangan saling berpendapat “Allah di mana”. Cukup menegangkan kalau baca karya karya Ulama, hingga pernah terjadi saling menumpahkan darah di Jaman Imam Ahmad.

Tetapi bagaimana sebenarnya memahami Ayat Allah diatas Arasy, itu yang perlu telaah mendalam, tidak sebatas cukup meyakini saja, untuk lebih mendapatkan kebenaran ayat , apa sebenarnya yang di maksud.

“Allah diatas Arasy” atau bersemayam diatas arasy, adalah tidak terletak pada kebiasaan dan konsekwensi manusia. Jelas berbeda, ketika kita menyebut “Atas atau Bawah” dengan sebutan Allah yang menyebut sama perkataan “atas bawah”. Karena Allah yang Maha segalanya jelas berbeda dengan ciptaan-Nya, tidak berhubungan sama sekali dengan keberadaan Allah yang menciptakan mereka. Artinya tidak ada kaitan dari  berbagai sifat yang di milikinya meskipun sama dalam sebutan. Itulah sebabnya, meskipun Allah dikatakan bersemayam diatas Arasy itu menurut pengucapan Allah dan berlaku hanya kepada Allah. Taruklah kata “Allah duduk” sekalipun, tetap saja berbeda dengan makhluqnya.

Karena Quran merupakan Firmannya, sudah tentu menjadi info syariat Islam, yang menetapkan dirinya memiliki sifat sifat sesuai kemaunya yang disebutkan dalam Quran, tanpa ada keinginan kita untuk merombak kata “semayam atau Tinggal” dalam bentuk pengertian kita.

Salahnya kita ketika menyebut Allah bersemayam diatas langit atau Arasynya, adalah dengan menggambarkan Allah sama sifatnya dengan kita, hal inilah yang keliru, tetapi kalau Allah dikatakan memiliki sifat sifat “semayamatau Istiwa”, mendengar, melihat dengan mata penglihatannya, ya tentu berbedalah dengan sifat sifat-Nya dengan sifat ciptaannya. Menyeret pengertian pada upaya penyelamatan faham dengan memberikan ta’wil pada sifat sifatnya dengan makna lain atau sengaja atau tidak sengaja menyamakan dengan manusia itu yang salah. Tetapi meskipun sebutannya sama dalam soal nama , duduk, mendengan, melihat, berjalan atau lari, ketawa, marah. Akan menjadi berbeda ketika diarahkan kepada Allah yang berkekalan.

Ibnu Abbas rodiallahu’anhu berkata:

الْكُرْسِيُّ مَوْضِعُ الْقَدَمَيْنِ ، وَالْعَرْشُ لاَ يَقْدِرُ قَدْرَهُ إِلاَّ اللهُ تعالى.

“Kursi adalah tempat kedua kaki (Allah), dan ‘Arsy (singgasana) tidak ada yang mengetahui ukurannya selain Allah Ta’ala.” (Hadits mauquf riwayat Al-Hakim dan dishahihkan Adz-Dzahabi dan Al-Albani)

Kata “kursi” dalam hadits ini jelas bukan kursi dalam pengertian kita, kalau kemudian dita’wil sesuai dengan keinginan kita juga salah, karena kursi yang dimaksud adalah berdasarkan keinginan Firman, hingga kata kata kursi bukan bermakna “tempat duduk yang layak menjadi tempat duduk manusia”, Apa yang dapat ditarik dari kata “kursi” hanya bisa dikembalikan kepada “Allah” itu sendiri. Meskipun “kursi” itu adalah benda, tentu bukanlah benda yang sering dibuat tukang kayu atu pabrik kursi. Kursi dalam makna Allah atau Islam, adalah kursi tempat “ Allah kaki Allah bertahta diatas arasy-Nya – Singgasa-Nya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline